PANDUAN JENIS LADA: MULAI DARI LADA UMUM HINGGA LADA LANGKA, APA YANG MEMBUATNYA ISTIMEWA
Lada merupakan salah satu rempah-rempah yang digunakan secara luas dalam masakan di seluruh dunia. Tersedia dalam berbagai jenis dan variasi, lada memberikan rasa, aroma, dan keunikan tertentu pada hidangan. Ternyata lada memiliki jenis yang beragam mulai dari lada hitam dan putih yang umum hingga lada panjang yang lebih langka, serta beberapa bumbu yang sebenarnya bukan lada namun dikategorikan sebagai lada. Ayo telusuri dan pelajari apa yang membuat mereka istimewa, cara mengonsumsi, memasak, dan menyimpannya, serta tanda-tanda kerusakan yang perlu diperhatikan.
1. Lada Hitam
Lada hitam adalah salah satu jenis lada yang paling umum digunakan. Lada hitam berasal dari buah lada yang matang yang dikeringkan dan memiliki warna hitam yang khas. Lada hitam memiliki rasa pedas dan aromatik yang kuat. Biasanya, lada hitam digunakan dalam bubur, sup, tumisan, dan berbagai hidangan lainnya. Lada hitam adalah salah satu bumbu dasar yang penting dalam hidangan barat untuk menambah aroma pada masakan terutama hidangan seperti steak, cream sup, marinasi dan saus.
2. Lada Putih
Lada putih juga berasal dari buah lada yang matang, tetapi dengan proses pengolahan yang berbeda. Kulit lada putih dikupas sehingga hanya bijinya yang digunakan. Lada putih memiliki aroma yang lebih ringan dan lebih tidak pedas dibandingkan dengan lada hitam. Biasanya, lada putih digunakan dalam hidangan seperti daging panggang, sup, saus, dan hidangan laut.
Baca Juga: APA BEDANYA LADA PUTIH DAN LADA HITAM? DAN CARA MENGGUNAKANNYA DALAM MASAKAN
3. Lada Merah atau Lada Kampot
Lada merah atau lada Kampot berasal dari Provinsi Kampot di Kamboja dan terkenal karena kualitasnya yang tinggi. Lada Merah Kampot memiliki cita rasa kombinasi memikat dari pedasnya lada hitam dan rasa manis dengan aroma buah yang kuat. Ini membuat lada kampot diakui sebagai salah satu jenis lada terbaik di dunia. Karena mahalnya lada merah, biasanya, lada merah digunakan dalam hidangan daging, sup, dan hidangan laut yang mewah.
4. Lada Hijau
Lada hijau adalah buah lada yang belum matang yang dikeringkan atau digunakan dalam bentuk segar. Lada hijau memiliki rasa yang lebih segar dan ringan dengan sedikit rasa pedas. Lada hijau sering digunakan dalam hidangan Asia Timur seperti tumisan, sup, dan hidangan sayuran.
5. Lada Panjang (long pepper atau pippali)
Lada panjang adalah jenis lada yang lebih langka dan jarang ditemui. Lada ini memiliki bentuk yang lebih panjang dengan rasa pedas yang kuat dan aroma khas. Lada panjang sering digunakan dalam hidangan Asia Selatan, terutama India.
Selain jenis-jenis lada tersebut, ada juga beberapa bumbu yang bukan lada tetapi memiliki rasa dan aroma yang mirip. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Lada Sichuan
Lada Sichuan bukanlah lada sejati, tetapi sering disebut sebagai lada karena memberikan sensasi rasa pedas yang kuat. Lada Sichuan berasal dari China dan memiliki rasa yang unik dengan aroma citrus yang kuat. Lada Sichuan digunakan dalam hidangan Tiongkok seperti Kung Pao Chicken dan Mapo Tofu. Biasanya, lada Sichuan digiling menjadi bubuk atau digunakan dalam biji-bijian utuh.
Baca Juga: LADA SICHUAN: MENGENAL ISTIMEWA,KEGUNAAN DAN SEGALANYA YANG PERLU DIKETAHUI
2. Jintan atau jintan manis
Jintan, juga dikenal sebagai jintan manis, bukanlah lada tetapi memiliki rasa dan aroma yang mirip. Jintan memiliki rasa yang hangat, manis, dan sedikit pedas. Jintan umumnya digunakan dalam hidangan Timur Tengah, India, dan Asia Tenggara seperti kari, roti, dan daging panggang.
Baca Juga: JINTAN, JINTEN ATAU CUMIN: HERBA YANG UNIK, SERBAGUNA DAN CARA MENGGUNAKANNYA DALAM MASAKAN
Cara Mengonsumsi, Memasak, dan Menyimpan Lada dan Bumbu Lainnya
Untuk mengkonsumsi dan memasak dengan lada dan bumbu lainnya, berikut adalah panduan umum:
Mengonsumsi: Lada dan bumbu dapat digunakan dalam bentuk biji-bijian utuh atau digiling menjadi bubuk. Bubuk lada dan bumbu bisa ditambahkan langsung ke hidangan untuk memberikan rasa dan aroma yang khas. Bijian utuh sering digunakan dalam saus, tumisan, atau sup untuk memberikan rasa yang lebih intens.
Memasak: Saat memasak dengan lada dan bumbu lainnya, tambahkan sesuai selera dan resep yang diikuti. Sesuaikan jumlahnya untuk mencapai tingkat kepedasan yang diinginkan. Perhatikan juga arahan pada resep yang digunakan untuk mengetahui kapan tepatnya menambahkan lada atau bumbu dalam proses memasak.
Penyimpanan: Lada dan bumbu yang sudah digiling harus disimpan dalam wadah kedap udara yang rapat untuk menjaga kesegarannya. Tempatkan di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari sinar matahari langsung. Biji-bijian lada dan bumbu lainnya dapat disimpan dalam wadah kedap udara atau kemasan aslinya untuk menjaga keutuhannya. Pastikan untuk menyimpan lada dan bumbu dalam tempat yang kering dan terlindung dari kelembaban.
Tanda-tanda Kerusakan dan Keamanan
Tanda-tanda kerusakan pada lada dan bumbu lainnya meliputi perubahan warna, bau yang tidak normal, pertumbuhan jamur, atau kelembaban yang berlebihan. Jika melihat tanda-tanda ini, sebaiknya jangan dikonsumsi karena dapat membahayakan kesehatan. Selalu periksa kemasan dan bau bumbu sebelum digunakan.
Baca Juga: APA ITU PROSES FERMENTASI LACTO? METODE MEMBUAT ACAR YANG MENGGUGAH SELERA