KENALI PERBEDAAN CUMI DENGAN SOTONG (MIRIP TAPI BEDA)

Image by topntp26

Salah satu seafood yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah cumi. Cumi memiliki tekstur yang kenyal dan cocok dipadu dengan bumbu masakan apa saja. Cara memasak cumi pun beragam, bisa langsung digoreng, diisi dengan isian dan dilapisi telur, disayur, atau dibakar. Namun, sebagian besar orang masih tidak tau perbedaan cumi dengan sotong.

Cumi dan sotong memang sangat mirip. Keduanya termasuk kelas Cephalopoda, hewan yang memiliki tentakel dan kantong tinta untuk membingungkan predator. Saking miripnya, sotong sering disebut sebagai nama lain dari cumi. Padahal, ada banyak perbedaan diantara cumi dan sotong sehingga tak bisa menyamakan keduanya. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari bentuk tubuh, aroma tinta, rasa, hingga salah satunya bahkan memiliki cangkang internal yang unik.

Supaya tidak salah pilih saat membeli cumi atau sotong di pasaran, kenalilah perbedaan cumi dan sotong. Simak yang berikut ini.

1. Bentuk

Cumi cenderung lebih kecil dibanding sotong. Cumi memiliki bentuk yang panjang dan meruncing, dengan sirip kecil di bagian belakang dan terdapat 10 tentakel, serta dengan mata besar di sisi kanan dan kiri tubuhnya.

Di sisi lain, sotong mempunyai 8 tentakel serta dengan 2 tentakel yang memiliki penghisap untuk menangkap mangsa. Bentuk tubuhnya memanjang dan agak pipih. Ukurannya sekitar 15-25 cm. Sotong juga disebut sebagai cuttlefish karena memiliki cangkang internal yang unik.

2. Aroma tinta yang berbeda

Cumi memiliki tinta yang lebih banyak dibandingkan sotong. Meskipun sama-sama hitam, tinta sotong tidak seamis tinta cumi. Jika tidak ada waktu untuk menghilangkan tinta saat memasak, pilihlah sotong karena bau amis tinta sotong lebih bisa ditoleransi.

3. Kandungan gizi yang berbeda

Setiap ± 300 gram sotong mengandung sekitar 28 gram protein. Dengan jumlah yang sama, cumi mengandung 48 gram protein.

Dari segi mineral, ± 100 gram cumi mengandung:

Di sisi lain, ± 85 gram sotong mengandung:

4. Tekstur dan warna

Dari segi tekstur, sotong segar biasanya lebih kenyal dan tak lembek saat ditekan. Sotong memiliki warna putih dan sedikit berbintik hitam. Di sisi lain, warna cumi yang segar cuma putih saja.

Tersebut diatas adalah perbedaan cumi dan sotong dari segi bentuk, aroma tinta, kandungan gizi, tekstur dan warna. Lalu, bagaimana caranya mengetahui cumi atau sotong segar saat membelinya di pasaran? Perhatikan beberapa hal yang harus dipahami:

• Untuk cumi, pilihlah yang aromanya tidak amis atau menyengat. Pastikan juga kulit arinya cenderung putih dan belum berubah warna. Jangan lupa untuk cek matanya juga. Jika masih bening, itu artinya cuminya masih segar dan bagus untuk diolah.
• Di sisi lain, sotong yang segar akan tampak lebih kenyal dan ketika ditekan, tidak terlalu lembek. Warnanya pun cenderung putih dan memiliki bintik. Sotong yang sudah berwarna kemerahan atau keunguan, artinya sudah tidak lagi segar.

Apakah cumi dan sotong memiliki efek samping saat dikonsumsi?

Selain karena kandungan kolesterol, sebagian orang juga menghindari mengkonsumsi seafood termasuk sotong dan cumi karena khawatir mengandung merkuri. Namun, ternyata kandungan merkuri pada cumi dan sotong termasuk rendah, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Untuk penderita kolesterol, sebaiknya hindari mengolah cumi dan sotong dengan cara digoreng. Mengolahnya dengan cara dikukus, ditumis, atau dipanggang dapat mempertahankan kandungan gizi serta manfaat kesehatan cumi dan sotong.

Sama seperti seafood lainnya, hindari mengkonsumsi cumi dan sotong jika memiliki riwayat alergi. Beberapa gejala alergi yang bisa timbul adalah:

• Pusing dan mual
• Lidah gatal
• Kulit gatal-gatal dan muncul ruam bintik merah yang terasa panas
• Wajah kemerahan

Jika mengalami gejala tersebut, segera hentikan makan cumi & sotong dan segera kunjungi dokter keluarga.