5 JENIS MAKANAN YANG DAPAT MENYEBABKAN PERADANGAN
Image by Feodora Chiosea
Tergantung pada situasinya, peradangan bisa berdampak baik atau buruk bagi tubuh. Di satu sisi, peradangan adalah cara alami tubuh melindungi dirinya sendiri saat terluka atau sakit. Peradangan akan membantu tubuh mempertahankan diri dari penyakit dengan merangsang sel-sel untuk penyembuhan. Namun di sisi lain, peradangan kronis yang berkelanjutan dikaitkan dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan obesitas. Menariknya, makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi peradangan di tubuh secara signifikan. Penasaran apa saja makanan tersebut? Baca terus artikelnya!
Makanan penyebab peradangan
Berikut adalah 5 jenis makanan yang terbukti oleh ilmuwan dapat menyebabkan peradangan.
1. Gula dan Sirup Jagung tambahan
Gula dan sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) adalah dua jenis utama gula tambahan dalam makanan. Gula mengandung 50% glukosa dan 50% fruktosa, sementara sirup jagung fruktosa tinggi mengandung sekitar 45% glukosa dan 55% fruktosa. Beberapa contoh makanan tinggi gula tambahan termasuk permen, cokelat, minuman ringan, kue, biskuit, donat, kue manis dan sereal tertentu.
Mengkonsumsi fruktosa dalam jumlah kecil (dari buah-buahan dan sayuran) masih termasuk aman. Namun, mengkonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Menurut sejumlah penelitian, mengkonsumsi fruktosa dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, diabetes, penyakit hati berlemak, kanker dan penyakit ginjal kronis. Selain itu, para peneliti telah mengungkapkan bahwa mengkonsumsi fruktosa berlebihan dapat menyebabkan peradangan dalam sel endotel yang melapisi pembuluh darah, meningkat risiko seseorang terkena penyakit jantung.
2. Gorengan
Selain tinggi lemak dan kalori, makanan yang digoreng seperti french fries, nugget, donat dan lainnya juga dapat meningkatkan risiko peradangan. Hal tersebut disebabkan metode memasak panas tinggi tertentu, termasuk menggoreng, dapat meningkatkan produksi senyawa berbahaya, yaitu Advanced Glycation Ends product (AGEs). Menurut penelitian, AGEs diketahui dapat mendorong peradangan dan juga berkontribusi pada penyakit kronis.
Selain itu, menggoreng juga meningkatkan jumlah lemak trans dalam minyak goreng, yang dapat memicu peradangan. Jumlah lemak trans yang berlebihan dalam tubuh akan meningkat kadar high-density lipoprotein (HDL) dalam tubuh, atau dikenal juga sebagai lemak jahat. Kadar HDL yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko kolesterol dan sejumlah penyakit jantung.
BAca Juga: RADANG TENGGOROKAN: GEJALA, PENYEBAB, CARA MENGOBATINYA DAN LANGKAH PENCEGAHAN YANG DAPAT DIAMBIL
3. Karbohidrat Olahan
Meskipun karbohidrat memiliki reputasi yang buruk, sejumlah makanan tinggi karbohidrat sangat bergizi dan dapat dimasukkan ke dalam diet sehari-hari. Namun, hal tersebut sangat berbeda dengan karbohidrat olahan, dimana mengkonsumsinya dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan peradangan. Umumnya, sebagian besar serat dalam makanan dengan karbohidrat olahan hilang saat melalui proses memproduksinya. Sudah bukan rahasia lagi, serat sangat penting untuk meningkatkan rasa kenyang, membantu proses pencernaan dan memelihara bakteri baik untuk usus.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa karbohidrat olahan dalam makanan modern dapat mendorong pertumbuhan bakteri usus inflamasi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena obesitas dan penyakit radang usus. Selain itu, karbohidrat olahan juga memiliki indeks glikemik (GI) yang lebih tinggi daripada yang tidak diproses. Makanan dengan GI yang tinggi dapat meningkat kadar gula darah lebih cepat daripada makanan GI rendah. Makanan yang mengandung karbohidrat olahan termasuk permen, roti, pasta, kue kering, beberapa jenis sereal, biskuit, kue, minuman bersoda dan semua makanan olahan yang mengandung tambahan gula atau tepung.
4. Mengkonsumsi alkohol berlebihan
Mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang seharusnya dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Namun, mengkonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa komplikasi dalam tubuh.
Dalam satu studi yang dilakukan pada tahun 2010, kadar protein C-reaktif (CRP), indikator peradangan, akan meningkat jika seseorang mengkonsumsi alkohol. Dalam studi tersebut, orang yang minum lebih dari dua gelas per hari memiliki kadar CRP tertinggi. Selain itu, mengkonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan berpotensi meningkat masalah racun bakteri yang keluar dari usus besar dan masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini juga sering disebut sebagai "usus bocor", peradangan luas yang dapat menyebabkan kerusakan organ. Sebagai referensi, batas aman untuk mengkonsumsi alkohol adalah 150 mL per hari, baik untuk pria maupun wanita.
Baca Juga: RADANG USUS BUNTU: PENYEBAB, GEJALA, PENGOBATAN DAN CARA MENCEGAHNYA
5. Daging yang dimasak dengan suhu tinggi
Menurut penelitian, mengkonsumsi daging yang dimasak dengan suhu tinggi, termasuk daging olahan seperti bacon, sosis, ham atau daging asap, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan jenis kanker tertentu. Metode memasak dengan suhu tinggi termasuk memanggang, menggoreng dan membakar.
Memasak daging pada suhu tinggi dapat menyebabkan pembentukan senyawa inflamasi yang dikenal sebagai Advanced Glycation Ends product (AGEs). Selain memicu peradangan, AGEs juga diketahui berkontribusi pada kondisi kronis seperti penyakit jantung, kanker, sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.
Sejumlah penelitian telah mengungkapkan bahwa memarinasi daging dalam larutan asam seperti jus lemon atau cuka sebelum memanggangnya dapat mengurangi jumlah AGEs hingga separuh. Beberapa cara lainnya untuk meminimalkan pembentukan AGEs saat memasak daging termasuk merebus atau mengukus.
Baca Juga: POLIP USUS: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA