6 JENIS MAKANAN UTAMA PENYEBAB RADANG USUS BUNTU
Image by ericsphotography
Apa Itu 'Radang Usus Buntu'?
Radang usus buntu, atau apendisitis, adalah kondisi medis serius yang membutuhkan perhatian medis. Radang usus buntu terjadi ketika usus buntu, sebuah organ kecil berbentuk jari-jari yang terletak di awal usus besar, meradang dan terinfeksi. Meskipun penyebab pasti radang usus buntu belum sepenuhnya dipahami, ada sejumlah makanan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini. Lantas, apa saja makanan tersebut? Baca terus artikelnya.
Baca Juga: USUS BUNTU: APA SAJA MAKANAN YANG BOLEH DIKONSUMSI PASCA OPERASI?
Gejala Radang Usus Buntu
Beberapa gejala yang bisa dialami bagi penderita radang usus buntu termasuk:
- Perut kembung
- Mual dan muntah
- Demam dan menggigil
- Hilang nafsu makan
- Tidak bisa kentut
- Sembelit
- Diare
Makanan Penyebab Radang Usus Buntu
Berikut adalah 6 jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko radang usus buntu, disertai dengan cara mengurangi gejalanya.
1. Makanan tinggi lemak
Mengkonsumsi makanan tinggi lemak seperti makanan cepat saji, gorengan dan makanan olahan (ultra-proses), dapat meningkatkan risiko radang usus buntu. Umumnya, lemak yang terkandung dalam makanan tersebut adalah lemak trans. Menurut penelitian, lemak tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan pada usus buntu. Sebaiknya, pilih makanan yang rendah lemak dan lebih sehat, seperti buah-buahan, sayuran dan makanan tinggi serat.
2. Makanan rendah serat
Kurangnya serat dalam diet sehari-hari juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan radang usus buntu. Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan memperlancar proses pencernaan. Kurangnya asupan serat dari makanan dapat menyebabkan sembelit dan memperlambat gerakan usus, yang pada akhirnya meningkatkan risiko radang usus buntu. Beberapa jenis makanan yang rendah serat termasuk makanan olahan (ultra proses), daging olahan dan makanan berbasis tepung putih. Sebaliknya, konsumsilah makanan yang tinggi serat seperti biji-bijian, sayuran hijau dan buah-buahan.
3. Makanan pedas
Bagi masyarakat Indonesia, siapa yang tidak menyukai makanan pedas? Hidangan apapun di Indonesia tidak terasa lengkap tanpa sambal. Namun sayangnya, makanan pedas juga merupakan salah satu pemicu radang usus buntu. Paprika, cabai dan rempah pedas lainnya dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan peradangan pada usus buntu. Bagi yang memiliki riwayat radang usus buntu atau rentan terhadap kondisi ini, sebaiknya hindari makanan pedas atau konsumsinya dalam jumlah yang wajar.
4. Makanan cepat saji
Umumnya, makanan cepat saji mengandung banyak bahan tambahan dan bahan kimia seperti pewarna, pengawet serta perasa buatan. Menurut penelitian, mengkonsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, termasuk usus buntu. Sebaiknya, hindarilah makanan cepat saji dan pilihlah makanan yang segar dan alami seperti buah-buahan dan sayuran.
5. Makanan dengan rempah berlebihan
Makanan yang mengandung rempah-rempah berlebihan, seperti bawang putih, bawang merah dan cabai, dapat meningkat risiko iritasi dan peradangan pada saluran pencernaan, termasuk usus buntu. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi rempah-rempah dalam jumlah yang wajar untuk menghindari radang usus buntu.
6. Makanan tinggi karbohidrat olahan
Makanan tinggi karbohidrat olahan seperti roti putih, pasta dan makanan manis lainnya dapat meningkatkan risiko radang usus buntu. Menurut penelitian, makanan dengan karbohidrat olahan mengandung serat yang relatif sedikit dan memiliki indeks glikemik tinggi. Hal tersebut dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah. Fluktuasi ini dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri di usus dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada usus buntu.
Kesimpulan
Meskipun makanan tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya radang usus buntu, penting untuk dicatat bahwa penyebab pasti radang usus buntu belum sepenuhnya dipahami. Beberapa faktor lainnya seperti genetik, infeksi dan gangguan sistem kekebalan tubuh juga memiliki peran dalam timbulnya kondisi kesehatan ini.
Untuk mencegah radang usus buntu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Konsumsilah makanan yang kaya akan serat seperti sayuran, buah-buahan dan biji-bijian utuh. Hindarilah makanan olahan tinggi lemak dan karbohidrat olahan. Jangan lupa juga untuk cukup minum air dan hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, seperti makanan pedas serta minuman beralkohol dan berkafein.
Apabila mengalami gejala radang usus buntu seperti nyeri perut yang tiba-tiba dan semakin parah di sisi kanan bawah perut, mual, muntah dan demam, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.