7 JENIS BAKTERI PENYEBAB KERACUNAN MAKANAN - MAKANAN APA SAJA YANG MENGANDUNG BAKTERI TERSEBUT?
Image by dragana991
Keracunan makanan, atau dikenal juga sebagai food poisoning, adalah masalah kesehatan yang umum terjadi di seluruh dunia. Salah satu penyebab utama keracunan makanan adalah bakteri patogen yang dapat tumbuh dalam makanan jika tidak dibersihkan atau diolah dengan benar. Artikel ini akan membahas beberapa jenis bakteri yang sering menyebabkan keracunan makanan dan makanan yang berpotensi mengandung bakteri tersebut.
Bakteri Penyebab Keracunan Makanan
Berikut adalah 7 jenis bakteri penyebab keracunan makanan, serta dengan makanan apa saja yang mengandung bakteri tersebut.
1. Salmonella
Salmonella adalah salah satu bakteri yang paling umum terkait dengan keracunan makanan. Bakteri ini dapat ditemukan di berbagai makanan, terutama yang berasal dari hewan seperti telur, daging ayam dan produk susu. Gejala keracunan makanan Salmonella dapat meliputi mual, muntah, diare dan demam. Untuk mencegah keracunan makanan Salmonella, pastikan untuk memasak makanan hingga matang dan hindari mengkonsumsi produk susu mentah.
2. Escherichia coli
Escherichia coli, atau lebih dikenal sebagai E. coli, adalah bakteri lainnya yang sering menyebabkan keracunan makanan. Salah satu varian E. coli yang paling dikenal adalah E. coli O157:H7. Bakteri ini dapat ditemukan dalam daging sapi mentah atau yang tidak dimasak hingga matang. Mengkonsumsi daging yang tidak matang dengan sepenuhnya, atau yang terkontaminasi, dapat menyebabkan gejala seperti diare berdarah, muntah dan kram perut. Selain daging sapi, E. coli juga dapat ditemukan pada sayuran dan buah-buahan yang terkontaminasi.
3. Campylobacter
Campylobacter adalah bakteri lainnya yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini sering ditemukan pada daging unggas, terutama ayam. Gejala keracunan makanan Campylobacter meliputi diare berair, mual, muntah dan demam. Untuk menghindari keracunan makanan ini, pastikan untuk memasak daging unggas sampai matang dan hindari kontaminasi silang dengan permukaan lain, yang akan bersentuhan dengan makanan yang dimasak.
4. Listeria
Listeria adalah bakteri yang dapat tumbuh pada berbagai jenis makanan, termasuk daging olahan, produk susu mentah dan sayuran yang tidak dicuci dengan baik. Terinfeksi bakteri listeria dapat menyebabkan gejala serius seperti demam, mual, muntah, diare dan bahkan komplikasi serius seperti meningitis. Khususnya, ibu hamil, bayi baru lahir dan orang dengan daya tahan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terinfeksi bakteri listeria. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan memasak makanan sampai matang untuk menghindari risiko infeksi listeria.
5. Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sering ditemukan pada makanan yang telah dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan, atau makanan yang disimpan dalam kondisi yang tidak higienis. Bakteri ini dapat menghasilkan toksin, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dalam waktu singkat setelah mengkonsumsinya. Beberapa gejala keracunan makanan Staphylococcus aureus meliputi mual, muntah, diare dan kram perut. Untuk mencegah keracunan makanan ini, pastikan untuk menyimpan makanan dalam suhu yang aman dan jaga kebersihan selama persiapan makanan.
6. Clostridium perfringens
Clostridium perfringens adalah bakteri yang biasanya ditemukan pada makanan, yang disimpan pada suhu yang tidak cukup hangat atau dingin untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Makanan seperti daging panggang, hidangan daging dan makanan yang disajikan dalam jumlah besar pada acara katering sering terkait dengan keracunan makanan Clostridium perfringens. Gejala keracunan makanan ini meliputi mual, muntah, diare dan kram perut. Untuk mencegah keracunan makanan Clostridium perfringens, pastikan untuk menjaga suhu makanan agar tetap panas atau dingin dan hindari penyimpanan makanan dalam waktu yang lama pada suhu ruangan.
7. Bacillus cereus
Bacillus cereus juga merupakan bakteri yang sering ditemukan pada makanan yang disimpan dalam suhu yang tidak cukup dingin atau makanan yang telah dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan. Bakteri ini dapat tumbuh dalam beras dan pasta. Gejala keracunan makanan Bacillus cereus meliputi mual, muntah, diare dan kram perut. Untuk mencegah keracunan makanan ini, pastikan untuk menyimpan makanan dalam suhu yang tepat. Hindari menyimpan makanan pada suhu ruangan dalam waktu yang terlalu lama.
Kesimpulan
Keracunan makanan adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Bakteri-bakteri patogen seperti Salmonella, E. coli, Campylobacter, Listeria, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens dan Bacillus cereus, adalah penyebab umum keracunan makanan yang dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan. Untuk menghindari keracunan makanan, pastikan untuk memasak makanan sampai matang, menjaga kebersihan selama persiapan makanan dan simpan makanan dalam suhu yang sesuai. Dengan kesadaran terhadap makanan yang berisiko tinggi terkontaminasi bakteri tersebut, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mencegah terkena keracunan makanan.