8 PENYEBAB UTAMA BERAT BADAN SUSAH TURUN MESKI SUDAH DIET

Image by webphotographeer

Sudah menjalani diet ketat dan rutin berolahraga, tapi berat badan tak kunjung turun? Kondisi ini sering membuat frustasi, terutama bagi mereka yang sudah berjuang keras untuk mencapai berat badan ideal. Namun sebelum menyerah, penting untuk mengetahui bahwa ada banyak faktor yang bisa membuat berat badan sulit turun meski sudah berdiet.

Penyebab Berat Badan Susah Turun Meski Sudah Diet

Berikut ini adalah beberapa penyebab mengapa berat badan susah turun saat diet, yang perlu diwaspadai:

1. Kalori yang dikonsumsi masih terlalu banyak

Salah satu kesalahan umum saat diet adalah tidak menghitung asupan kalori dengan tepat. Banyak orang merasa sudah makan sedikit, padahal makanan yang dikonsumsi masih tinggi kalori. Misalnya, cemilan sehat seperti kacang atau granola tetap tinggi kalori jika dikonsumsi berlebihan.

Solusi: Gunakan aplikasi penghitung kalori untuk membantu Anda memantau asupan harian. Pastikan kalori yang masuk lebih sedikit dari kalori yang dibakar tubuh.

2. Kurang tidur

Kurang tidur bisa mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan hormon ghrelin, yang merangsang rasa lapar. Selain itu, kurang tidur juga dapat mengurangi hormon leptin, yang berfungsi memberi sinyal kenyang.

Solusi: Tidurlah 7–9 jam setiap malam untuk membantu proses penurunan berat badan berjalan maksimal.

3. Stres berlebihan

Stres kronis dapat menyebabkan tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah tinggi. Kortisol bisa memicu rasa lapar, dan meningkatkan keinginan untuk makan cemilan, yang akhirnya menggagalkan diet.

Solusi: Coba atasi stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau berjalan santai di alam terbuka.

4. Terlalu sering cheat day

Memberi tubuh waktu istirahat dari diet memang penting, Namun, terlalu sering cheat day atau cheat day yang tidak terkendali, justru bisa meningkatkan asupan kalori.

Solusi: Batasi cheat day menjadi satu kali dalam seminggu dan tetap perhatikan porsinya.

5. Kurang minum air putih

Dehidrasi bisa memperlambat metabolisme tubuh. Selain itu, terkadang rasa haus disalahartikan sebagai rasa lapar, sehingga Anda makan, padahal sebenarnya hanya butuh minum.

Solusi: Penuhi kebutuhan cairan tubuh, dengan minum minimal 8 gelas air putih setiap hari, atau lebih jika Anda aktif secara fisik.

6. Olahraga tidak konsisten atau tidak tepat

Hanya mengandalkan diet tanpa olahraga bisa membuat penurunan berat badan menjadi lambat. Namun, olahraga yang tidak konsisten atau terlalu ringan, juga tidak akan memberikan hasil maksimal.

Solusi: Lakukan olahraga secara rutin, minimal 3–5 kali seminggu. Gabungkan latihan kardio dan latihan kekuatan agar pembakaran lemak dan pembentukan otot berjalan seimbang.

7. Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis seperti hipotiroidisme, Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), atau resistensi insulin bisa membuat berat badan sulit turun meski sudah berdiet.

Solusi: Jika Anda sudah berdiet dan berolahraga namun berat badan tetap tidak turun, konsultasi dengan Dokter untuk mengetahui kemungkinan adanya kondisi medis tertentu.

8. Terlalu fokus pada timbangan

Berat badan bisa tetap stagnan meski lemak tubuh berkurang, terutama jika Anda sedang membentuk otot. Massa otot lebih padat dari lemak, sehingga bisa membuat angka di timbangan tidak banyak berubah.

Solusi: Perhatikan perubahan lain seperti ukuran lingkar pinggang, bentuk tubuh, dan peningkatan stamina sebagai indikator keberhasilan diet.

Kesimpulan

Diet tidak hanya soal mengurangi makan. Banyak faktor seperti tidur, stres, pola hidup, hingga kondisi medis yang mempengaruhi keberhasilan diet. Dengan mengetahui penyebab berat badan susah turun, Anda bisa menyesuaikan strategi diet agar lebih efektif.

Ingat, perubahan gaya hidup sehat memerlukan waktu dan konsistensi. Jangan menyerah, evaluasi kembali kebiasaan Anda, dan jika perlu, minta bantuan Dokter untuk mendapatkan hasil terbaik.