ANGIN DUDUK (ANGINA PECTORIS): GEJALA, PENYEBAB, SERTA CARA MENGELOLA DAN MENCEGAHNYA
Image by Kiwis
Angin duduk, atau dikenal juga sebagai Angina Pectoris, adalah kondisi medis yang seringkali dianggap sebagai tanda peringatan dari penyakit jantung. Istilah "angina" berasal dari bahasa Latin yang berarti "sakit," dan "pectoris" mengacu pada dada. Oleh karena itu, angin duduk dapat diartikan sebagai rasa sakit atau ketidaknyamanan di dada, yang disebabkan oleh kurangnya pasokan darah ke otot jantung. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai gejala, penyebab dan cara mengelola angin duduk.
Gejala Angin Duduk
Berikut adalah 4 gejala utama angin duduk.
1. Nyeri di area dada
Gejala utama angin duduk adalah rasa nyeri atau tekanan di area dada. Penderita seringkali menggambarkan sensasi ini sebagai beban atau tekanan yang tidak nyaman di bagian tengah atau kiri dada. Nyeri ini dapat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang atau punggung.
2. Sesak nafas
Beberapa orang yang mengalami angin duduk juga melaporkan kesulitan atau sesak nafas. Hal tersebut bisa terjadi karena otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi dengan baik.
3. Mual dan muntah
Terkadang, angin duduk bisa disertai dengan gejala seperti mual dan muntah. Mual dan muntah disebabkan oleh respons tubuh terhadap rasa sakit dan tekanan yang dirasakan.
4. Kelelahan
Penderita angin duduk juga bisa merasa sangat lelah atau lemah. Kekurangan pasokan darah dan oksigen ke otot jantung dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan.
Penyebab Angin Duduk
Berikut adalah 4 penyebab utama angin duduk.
1. Penyempitan pembuluh darah
Umumnya, angin duduk disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner, yang memasok darah ke otot jantung. Penyempitan ini bisa disebabkan oleh penumpukan plak aterosklerotik di dinding pembuluh darah.
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah kondisi di mana plak lemak, kolesterol dan zat lainnya, menumpuk di dalam dinding pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang dapat mengurangi aliran darah ke otot jantung.
3. Stres emosional dan fisik
Faktor stres, baik yang bersifat emosional maupun fisik, dapat memicu serangan angin duduk pada beberapa individu. Stres meningkatkan beban kerja jantung, yang dapat memicu spasme pembuluh darah.
4. Aktivitas fisik berlebihan
Aktivitas fisik berlebihan akan meningkatkan kebutuhan oksigen oleh otot jantung. Pada orang dengan pembuluh darah yang sempit, hal tersebut dapat memicu angin duduk.
Tips Untuk Mengelola Angin Duduk
Berikut adalah 4 tips yang bisa diambil untuk mengelola kondisi angin duduk.
1. Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi angin duduk. Obat-obatan seperti nitrat dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke otot jantung. Obat antiplatelet dan statin juga dapat diresepkan untuk mengontrol faktor risiko kardiovaskular.
2. Perubahan gaya hidup
Mengadopsi gaya hidup sehat sangat penting untuk mengelola angin duduk. Gaya hidup yang sehat termasuk mengikuti diet rendah lemak dan rendah garam, berhenti merokok, serta menjaga berat badan yang sehat. Selain itu, olahraga ringan secara teratur juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
3. Terapi fisik
Program terapi fisik (fisioterapi) yang dipandu oleh dokter, dapat meningkatkan kebugaran fisik dan mengelola berat badan. Terapi fisik dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi angin duduk yang dialami dan kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan.
4. Prosedur medis
Dalam beberapa kasus, prosedur medis seperti angioplasti atau pemasangan stent, dapat direkomendasikan. Prosedur ini bertujuan untuk membuka pembuluh darah yang sempit dan mengembalikan aliran darah normal ke otot jantung.
Langkah Pencegahan Angin Duduk
Berikut adalah 3 langkah pencegahan angin duduk yang dapat diambil.
1. Pantau kesehatan jantung
Rutin memeriksa kesehatan jantung adalah langkah penting untuk mendeteksi dini masalah kardiovaskular. Pemeriksaan jantung yang dapat dilakukan adalah tes darah untuk mengukur kadar kolesterol, serta mengukur tekanan darah.
2. Gaya hidup sehat
Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur dan menghindari merokok, dapat membantu mencegah angin duduk, serta penyakit jantung lainnya.
3. Manajemen stres
Belajar mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga atau terapi psikologis, dapat mengurangi gejala angin duduk yang dipicu oleh stres.
Kesimpulan
Angin duduk adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Langkah-langkah pencegahan dan menjalani gaya hidup yang sehat, juga dapat membantu mengurangi risiko angin duduk dan masalah kesehatan jantung lainnya.