APA ITU SHIRATAKI? APA SAJA JENISNYA DAN MANFAAT KESEHATANNYA?

Image by airdone

Bagi yang ingin menjalani gaya hidup yang sehat, menjalani pola makan yang seimbang juga tidak kalah penting. Salah satu makanan sehat yang makin populer adalah shirataki, terutama di kalangan mereka yang ingin mengurangi asupan kalori atau mencoba diet rendah karbohidrat. Artikel ini akan menjelaskan apa itu shirataki, dua varian shirataki yang paling umum dan manfaat kesehatan yang dimilikinya.

Apa itu ‘Shirataki’?

Shirataki adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari umbi konjac, yang dihaluskan dan diolah menjadi bentuk mie atau nasi. Di Jepang, umbi konjac juga dikenal sebagai "konnyaku". Shirataki tersedia dalam 2 varian, yaitu dalam bentuk mie atau nasi.

Varian Shirataki

Umumnya, shirataki tersedia dalam 2 varian, yaitu dalam bentuk mie atau nasi.

Nasi Shirataki

Image by colinihko

Salah satu variasi shirataki yang populer adalah nasi shirataki. Nasi shirataki terbuat dari umbi konjac, yang diproses dan dipotong menjadi bentuk mirip butiran nasi. Nasi shirataki rendah kalori dan karbohidrat sehingga, cocok bagi mereka yang ingin mengurangi asupan karbohidrat dalam diet sehari-hari. Selain itu, nasi shirataki memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, membuatnya aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes karena tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis setelah dikonsumsi.

Mie Shirataki

Image by Promo_Link

Mie shirataki adalah bentuk lain dari shirataki yang banyak digunakan dalam masakan Jepang dan semakin populer di kalangan pecinta makanan sehat. Sama seperti varian nasi, mie shirataki juga terbuat dari umbi konjac dan diolah hingga tekstur menjadi lembut dan warnanya transparan. Lalu, dipotong dalam bentuk mie. Seperti nasi shirataki, mie shirataki juga rendah kalori, karbohidrat dan gluten. Oleh karena itu, mie shirataki sering digunakan sebagai pengganti mie konvensional dalam hidangan seperti ramen, mie goreng atau sup.

Manfaat Kesehatan Shirataki

Berikut adalah 2 manfaat utama shirataki bagi kesehatan tubuh.

1. Tinggi serat

Manfaat kesehatan terutama dari shirataki adalah kandungan seratnya yang relatif tinggi. Menurut penelitian, serat yang terkandung dalam shirataki dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mengurangi masalah sembelit. Selain itu, serat juga diketahui dapat membantu mengendalikan nafsu makan, membuat tubuh terasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.

Shirataki juga diketahui mengandung glucomannan, sejenis serat larut yang memiliki kemampuan menyerap air secara signifikan. Ini berarti bahwa ketika mengkonsumsi shirataki, seratnya dapat membesar dan memberikan rasa kenyang yang lebih baik. Hal ini sangat bermanfaat bagi yang ingin mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi dan ingin mengontrol berat badan.

2. Bantu menjaga kadar gula darah

Shirataki juga memiliki manfaat tambahan bagi mereka yang menderita diabetes atau ingin mengontrol kadar gula darah. Karena shirataki rendah kalori dan karbohidrat, mengkonsumsinya tidak akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang signifikan. Oleh karena itu, shirataki dapat membantu menjaga stabilitas kadar gula darah, yang memiliki peran penting bagi penderita diabetes.

Efek samping shirataki

Meskipun shirataki memiliki berbagai manfaat kesehatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengkonsumsinya. Sejumlah orang mungkin akan mengalami efek samping kembung atau gangguan pencernaan saat pertama kali mengonsumsi shirataki. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat yang tinggi. Namun, efek samping ini dapat menghilang seiring waktu ketika tubuh sudah mulai terbiasa dengan makanan tersebut.

Kesimpulan

Shirataki adalah makanan Jepang yang terbuat dari umbi konjac dan tersedia dalam bentuk nasi atau mie. Shirataki rendah kalori, karbohidrat dan gluten, serta kaya akan serat, membuatnya jadi pilihan yang populer bagi yang ingin menjalani diet rendah karbohidrat atau yang ingin mengurangi berat badan. Manfaat kesehatan shirataki termasuk meningkatkan pencernaan, mengontrol nafsu makan, menjaga stabilitas gula darah dan membantu manajemen diabetes. Meski demikian, perlu diingat bahwa setiap perubahan dalam pola makan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu masing-masing. Sebaiknya, berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet baru atau mengganti jenis makanan.