APA PERBEDAAN SAKIT MAAG DAN GERD: SEMUA YANG HARUS ANDA KETAHUI!

APA PERBEDAAN SAKIT MAAG DAN GERD: SEMUA YANG HARUS ANDA KETAHUI!
Image by Tharakorn

Sakit maag (tukak lambung) dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah dua kondisi yang sering disalahartikan karena gejalanya serupa. Namun, keduanya memiliki penyebab, diagnosis dan cara pengelolaan yang berbeda. Artikel ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai perbedaan antara sakit maag dan GERD.


Perbedaan Penyebab

Sakit maag dan GERD disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda, yaitu:


Sakit Maag (Tukak Lambung)

Sakit maag, atau tukak lambung, disebabkan oleh kerusakan pada lapisan mukosa lambung. Ini sering kali diakibatkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), atau penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka panjang. Faktor risiko lainnya termasuk merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan stres kronis.


GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD adalah gangguan asam lambung serius, yang terjadi ketika katup antara kerongkongan dan lambung, atau dikenal sebagai sfingter esofagus bawah, tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan iritasi dan peradangan. Penyebab utama GERD adalah kelemahan sfingter esofagus bawah dan peningkatan tekanan pada perut akibat obesitas, kehamilan atau makanan tertentu.


Perbedaan Gejala

Gejala yang dialami seseorang yang menderita GERD dan sakit maag juga berbeda. Beberapa diantaranya yang bisa dialami termasuk:


Sakit maag (Tukak lambung)

Tukak lambung dapat menimbulkan gejala seperti:

  • Nyeri perut yang terlokalisasi, biasanya di daerah ulu hati
  • Nyeri perut yang dapat memburuk setelah makan, atau pada malam hari
  • Perasaan kenyang cepat saat makan
  • Mual dan muntah
  • Kadang-kadang, darah dalam tinja atau muntah


GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD memiliki gejala yang lebih terkait dengan iritasi pada kerongkongan, yaitu:

  • Panas atau terbakar di belakang dada, yang seringkali disebut sebagai "heartburn"
  • Rasanya seperti ada cairan asam yang naik dari perut ke kerongkongan
  • Batuk kering sering terjadi saat tidur
  • Kesulitan menelan (disfagia), atau rasa tertahan di tenggorokan
  • Pilek atau sakit tenggorokan


Perbedaan Diagnosis

Cara mendiagnosa sakit maag dan GERD juga berbeda.


Sakit maag (Tukak lambung)

Tukak lambung dapat didiagnosis dengan berbagai cara, termasuk:


1. Endoskopi

Dokter akan memasukkan selang fleksibel dengan kamera melalui mulut untuk memeriksa lapisan dalam lambung.


2. Tes H. pylori

Untuk mendeteksi infeksi bakteri H. pylori, dokter dapat melakukan tes pernapasan, tes darah atau biopsi lambung.


3. Uji peningkatan pH

Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat asam dalam lambung.


GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Diagnosis GERD seringkali didasarkan pada gejala dan pemeriksaan fisik oleh dokter. Namun, beberapa tes tambahan yang mungkin diperlukan adalah:


1. Manometri esofagus

Tes ini mengukur tekanan di dalam kerongkongan, yang dapat membantu menentukan apakah sfingter esofagus bawah berfungsi dengan baik.


2. Endoskopi

Tes ini dapat digunakan untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda kerusakan pada kerongkongan akibat asam lambung.


3. pH-metri esofagus

Tes ini digunakan untuk mengukur kadar asam dalam kerongkongan selama periode waktu tertentu.


Perbedaan Pengelolaan

Cara mengelola sakit maag dan GERD juga berbeda.


Sakit maag (Tukak lambung)

Pengelolaan tukak lambung melibatkan:

  • Menghindari merokok, minuman alkohol dan penggunaan OAINS dalam jangka panjang
  • Penggunaan obat penghambat asam, seperti antasida, inhibitor pompa proton (PPI) atau antagonis reseptor H2
  • Mengobati infeksi H. pylori jika ditemukan
  • Menjalani pola makan yang sehat dan menghindari makanan pedas atau asam yang dapat memperburuk gejala


GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Pengelolaan GERD melibatkan:

  • Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam seperti tomat, cokelat, kopi, minuman beralkohol dan makanan pedas
  • Menghindari makan besar sebelum tidur
  • Menjaga berat badan yang sehat dan mengadopsi pola makan seimbang
  • Penggunaan obat antasida atau PPI untuk mengendalikan asam lambung
  • Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan jika pengobatan tidak efektif


Kesimpulan

Meskipun sakit maag dan GERD memiliki gejala yang serupa, keduanya sangat berbeda dalam hal penyebab, diagnosis dan cara mengelolanya. Sakit maag disebabkan oleh kerusakan pada lapisan mukosa lambung, sementara GERD terjadi akibat refluks asam lambung ke kerongkongan. Dalam kasus sakit maag, pengobatan biasanya melibatkan penghambatan produksi asam lambung dan pengobatan infeksi H. pylori jika ditemukan. Sementara itu, pengelolaan GERD berfokus pada menghindari pemicu, menjaga berat badan yang sehat dan penggunaan obat penghambat asam.


Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mengganggu terkait dengan masalah lambung. Diagnosis yang tepat akan membantu menentukan pengobatan yang tepat, yang pada akhirnya, dapat meningkatkan kualitas hidup Anda. Jaga kesehatan lambung Anda dengan pola makan seimbang dan gaya hidup yang sehat untuk mencegah sakit maag dan GERD.

Published : 10/12/2023
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
APA ITU KONSTIPASI (SEMBELIT): PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA
Continue Reading
APA ITU GERD (GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE): PENYEBAB, GEJALA DAN PENGOBATANNYA
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

8 JENIS MAKANAN YANG MENGANDUNG OMEGA-3
Continue Reading
5 RESEP SARAPAN SEHAT: CEPAT DAN MUDAH DIBUAT
Continue Reading
URUTAN BAGIAN DAGING AYAM DARI YANG PALING SEHAT HINGGA PALING TIDAK SEHAT
Continue Reading
URUTAN BAGIAN DAGING SAPI DARI YANG PALING SEHAT HINGGA PALING TIDAK SEHAT
Continue Reading