APAKAH BETUL, STEAK DAPAT BERDAMPAK BURUK BAGI KESEHATAN?
Image by karandaev
Steak adalah salah satu hidangan daging sapi yang paling populer di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Steak sering kali dianggap sebagai makanan yang lezat dan bergizi. Namun, banyak orang yang juga bertanya-tanya, apakah steak benar-benar sehat atau tidak. Artikel ini akan menjelaskan beberapa fakta penting yang perlu diketahui tentang steak dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh. Simak terus artikelnya!
BACA JUGA: STEAK CUT POPULER: POTONGAN DAGING SAPI UMUM, MULAI DARI TERBURUK HINGGA TERBAIK UNTUK MEMASAK STEAK
Manfaat steak bagi kesehatan tubuh
Steak adalah salah satu sumber protein hewani yang juga kaya akan sejumlah nutrisi penting. Dalam 100 gram steak, beberapa nutrisi yang terkandung termasuk protein, zat besi, zinc, vitamin B12 dan selenium. Sudah bukan rahasia lagi, protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Sementara zat besi adalah nutrisi yang penting untuk membantu mengangkut oksigen dalam tubuh. Zinc, vitamin B12 dan selenium juga berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan sel.
Namun, perlu diingat bahwa jenis steak yang dikonsumsi dapat mempengaruhi manfaat nutrisi yang diberikan. Jenis steak dengan kandungan lemak yang lebih tinggi, seperti steak wagyu, mungkin mengandung lebih banyak kalori dan lemak jenuh. Oleh karena itu, pilihlah jenis steak yang lebih rendah lemak, seperti steak sirloin atau tenderloin, untuk mendapatkan manfaat nutrisi yang lebih seimbang.
BACA JUGA: PENTINGNYA “RESTING” SAAT MEMBUAT HIDANGAN DAGING SEPERTI STEAK
Dampak buruk bagi kesehatan
Salah satu faktor yang harus diperhatikan terkait mengkonsumsi steak adalah kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging sapi. Menurut penelitian, jika mengkonsumsi steak dalam jumlah berlebihan, lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kadar kolesterol dalam tubuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengkonsumsi steak dalam porsi yang seharusnya dan pilih bagian daging sapi yang rendah lemak.
BACA JUGA: TINGKAT KEMATANGAN STEAK YANG HARUS DIKETAHUI
Selain itu, metode memasaknya juga memiliki peran penting terhadap dampak kesehatan steak. Jika steak dipanggang atau dipanggang dengan sedikit minyak, itu bisa menjadi pilihan yang lebih sehat dibanding memasaknya dengan cara digoreng atau menggunakan banyak mentega. Jangan lupa untuk menghindari mengkonsumsi bagian yang terlalu gosong atau terbakar, karena berpotensi mengandung senyawa karsinogenik yang tidak sehat.
Beberapa alternatif lainnya yang lebih sehat
Bagi yang ingin menikmati makanan daging tetapi tetap ingin menjaga kesehatan, ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan. Jika tetap ingin mengkonsumsi daging sapi, pilih potongan yang lebih rendah lemak dan lebih sedikit kandungan lemak jenuh seperti sirloin atau round steak. Selain itu, kombinasikan steak dengan porsi sayuran yang lebih banyak untuk meningkatkan asupan serat dan nutrisi penting lainnya.
Alternatif lainnya adalah untuk mencoba steak dari jenis daging lainnya, seperti daging ayam, kalkun atau ikan. Daging-daging ini umumnya mengandung lebih sedikit lemak jenuh dibanding daging sapi. Perlu diingat bahwa metode memasak juga penting. Memanggang atau merebus steak akan mengurangi kandungan lemak jahat dibanding menggorengnya. Alhasil, asupan lemak yang tidak sehat juga dapat berkurang.
Kesimpulan
Steak bisa menjadi salah satu makanan untuk menjalani diet sehat jika dikonsumsi dengan jumlah yang seharusnya. Memilih potongan daging rendah lemak, memasaknya dengan cara yang sehat dan menghindari porsi yang berlebihan adalah langkah-langkah yang dapat bantu menjaga kesehatan jika ingin menikmati steak. Tetaplah berhati-hati terhadap kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam steak, serta perhatikan keseimbangan makanan dalam diet secara keseluruhan. Jika memiliki riwayat alergi atau kondisi kesehatan tertentu, jangan lupa untuk konsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan panduan yang sesuai agar kesehatan pribadi Anda juga tetap terjaga.