BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) - PENYEBAB, GEJALA DAN PENGOBATAN YANG TERSEDIA
Image by peakSTOCKS
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah kondisi umum pada pria yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara signifikan. Juga dikenal sebagai pembesaran prostat jinak, BPH terjadi ketika kelenjar prostat tumbuh lebih besar dari seharusnya. Artikel ini akan menjelaskan penyebab BPH, gejala yang mungkin muncul, serta berbagai pilihan pengobatan yang tersedia.
Penyebab Benign Prostatic Hyperplasia
Pertama-tama, penting untuk memahami penyebab utama BPH. Prostat adalah kelenjar yang hanya dimiliki oleh pria, yang terletak di sekitar uretra, saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat mereka cenderung tumbuh lebih besar. Proses ini secara alami disebut hyperplasia, yang berarti perkembangan sel yang berlebihan.
Meskipun belum sepenuhnya dipahami, perubahan hormonal yang terjadi seiring bertambahnya usia diyakini menjadi salah satu penyebab utama BPH. Lebih khusus lagi, peningkatan kadar dihydrotestosterone (DHT), yang merupakan bentuk aktif dari hormon testosteron, dapat merangsang pertumbuhan prostat yang berlebihan.
Selain faktor bertambahnya usia, ada faktor risiko lainnya juga yang dapat mempengaruhi perkembangan BPH. Faktor-faktor tersebut termasuk riwayat keluarga, obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita BPH, risiko mereka mengembangkan kondisi ini cenderung lebih tinggi.
Gejala Benign Prostatic Hyperplasia
Gejala BPH bisa bervariasi dari ringan hingga parah. Bahkan, beberapa pria mungkin tidak akan merasakan gejala sama sekali. Namun, ada beberapa tanda umum yang perlu diperhatikan:
1. Peningkatan frekuensi buang air kecil
Pria dengan BPH mungkin merasa perlu buang air kecil lebih sering, terutama pada malam hari. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang lebih besar pada uretra karena pembesaran prostat.
2. Kesulitan memulai dan menghentikan aliran urine
Prostat yang membesar dapat menghambat aliran urine, yang akan menyebabkan kesulitan saat memulai atau menghentikan proses buang air kecil.
3. Urine yang lemah atau terputus-putus
BPH dapat menyebabkan aliran urine menjadi lemah atau terputus-putus, sehingga buang air kecil memerlukan waktu yang lebih lama.
4. Perasaan kandung kemih tidak kosong
Pria dengan BPH akan merasa seperti ada sisa urine dalam kandung kemih, meski baru saja membuang air kecil.
5. Nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil
Beberapa pria dengan BPH dapat mengalami nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil.
6. Infeksi saluran kemih
Dalam kasus yang parah, BPH juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
Penting untuk diingat bahwa gejala BPH dapat memburuk seiring waktu jika tidak diobati. Oleh karena itu, penting untuk mencari perawatan jika Anda mengalami gejala tersebut.
Pengobatan Benign Prostatic Hyperplasia
Ada berbagai pilihan pengobatan yang tersedia untuk BPH, dan jenis pengobatan yang tepat dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan gejala dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi BPH:
1. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi alkohol dan kafein, berolahraga secara teratur dan menghindari minum banyak cairan sebelum tidur dapat membantu mengurangi gejala BPH.
2. Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti alpha-blocker atau inhibitor 5-alpha-reductase untuk meredakan gejala BPH. Alpha-blocker membantu melemaskan otot prostat dan leher kandung kemih untuk meningkatkan aliran urine, sementara inhibitor 5-alpha-reductase dapat membantu menghambat pertumbuhan prostat.
3. Terapi laser
Terapi laser dapat digunakan untuk menghilangkan sebagian jaringan prostat yang membesar. Ini adalah prosedur non-invasif yang dapat membantu meningkatkan aliran urine.
4. Pembedahan
Pada kasus yang lebih parah, pembedahan mungkin diperlukan. Ada beberapa jenis pembedahan yang dapat dilakukan, termasuk reseksi transurethral prostat (TURP) dan pembedahan laser. Pembedahan ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh jaringan prostat yang membesar.
5. Terapi minimal invasif
Beberapa teknik minimal invasif seperti embolisasi arteri prostat (PAE) dapat digunakan untuk mengurangi aliran darah ke prostat, yang dapat mengecilkan prostat dan mengurangi gejala.
6. Suplemen herbal
Beberapa suplemen herbal, seperti ekstrak saw palmetto, juga telah digunakan oleh beberapa orang untuk meredakan gejala BPH. Namun, efektivitas suplemen ini masih dalam penelitian.
Pilihan pengobatan terbaik akan dibahas dengan dokter Anda berdasarkan kondisi masing-masing orang. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli medis sebelum memulai pengobatan apapun.
Penutup
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah kondisi umum pada pria, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka. Meskipun tidak dapat dihindari sepenuhnya, ada banyak pilihan pengobatan yang tersedia untuk mengelola gejala BPH. Penting untuk mengenali gejala BPH dan mencari perawatan jika diperlukan.
Selain itu, gaya yang hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur, dapat membantu mengurangi risiko perkembangan BPH.
Terakhir, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum memulai pengobatan apapun untuk BPH. Dokter akan menentukan pengobatan yang paling sesuai dengan keadaan kesehatan Anda.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab, gejala dan pengobatan BPH, pria dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan prostat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.