DIET KARNIVORA: MANFAAT DAN DAMPAK BURUKNYA BAGI KESEHATAN

DIET KARNIVORA: MANFAAT DAN DAMPAK BURUKNYA BAGI KESEHATAN
Image by stockking

Apa itu ‘Diet Karnivora’?

Diet karnivora merupakan metode diet dimana makanan yang dikonsumsi adalah protein hewani. Makanan bersumber karbohidrat, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran dan buah-buahan tidak diperbolehkan saat menjalani diet ini. Metode diet ini tidak menyediakan panduan khusus terkait jumlah kalori, porsi makan dan frekuensi makan.

Metode diet ini mulai dikenal karena sebagian orang percaya bahwa sejumlah besar leluhur manusia mengkonsumsi daging dan ikan. Selain itu, diet yang tinggi karbohidrat juga dianggap sebagai penyebab utama seseorang terkena penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke dan obesitas.

Lalu, apa saja manfaat dan dampak buruk diet karnivora?

Manfaat Diet Karnivora

1. Menurunkan Berat Badan

Sejumlah penelitian telah mengungkapkan bahwa diet karnivora dapat mengurangi berat badan. Hal tersebut bisa terjadi karena mengkonsumsi protein dapat membantu tubuh terasa kenyang lebih lama. Karena tubuh terasa kenyang lebih lama, asupan kalori secara keseluruhan juga otomatis berkurang. Selain itu, protein juga dapat meningkat metabolisme tubuh, sehingga kalori akan ‘dibakar’ lebih cepat oleh tubuh.

2. Mengurangi Konsumsi Junk Food dan Makanan Olahan

Seperti yang sudah diketahui, makanan yang dikonsumsi saat menjalani diet karnivora hanya makanan hewani saja. Sehingga, makanan junk food seperti gorengan, makanan olahan seperti biskuit, minuman bersoda, permen dan lainnya otomatis terhindari. Seperti yang sudah diketahui dan dibuktikan oleh berbagai penelitian, junk food dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan lainnya.

Dampak Buruk Diet Karnivora

Tentu saja karena makanan yang dikonsumsi hanya makanan hewani saja, ada berbagai gizi yang tidak bisa didapati ketika menjalani menjalani diet karnivora. Berikut adalah dampak buruk diet karnivora bagi kesehatan.

1. Tinggi lemak jenuh dan kolesterol

Karena makanan yang dikonsumsi hanya makanan hewani saja, menu diet ini tinggi akan lemak jenuh dan kolesterol. Mengkonsumsi lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) dalam tubuh. Sehingga, seseorang yang menjalani diet ini juga berisiko terkena penyakit jantung.

2. Tinggi Natrium

Karena daging olahan seperti bakso, sosis dan lainnya diperbolehkan saat menjalani diet karnivora, risiko seseorang terkena hipertensi dan penyakit ginjal juga meningkat. Hal tersebut dikarenakan daging olahan mengandung natrium yang relatif tinggi.

3. Kekurangan gizi penting lainnya

Karena tidak ada asupan sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan saat menjalani diet karnivora, gizi penting yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, mineral dan antioksidan juga terlewati. Vitamin, mineral dan antioksidan dapat mengurangi risiko seseorang terkena berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung. Bahkan, vitamin C juga dapat mencegah seseorang terkena penyakit skorbut.

4. Tidak ada asupan serat

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tidak ada asupan sayuran dan buah-buahan saat menjalani diet karnivora. Oleh karena itu, tidak ada makanan mengandung serat yang masuk ke dalam tubuh. Serat berperan penting untuk meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. Kekurangan asupan serat dapat meningkatkan risiko penyakit usus seperti konstipasi dan bahkan kanker usus besar.

Kesimpulan

Demikian adalah penjelasan apa itu diet karnivora, serta manfaat dan dampak buruknya bagi kesehatan. Diet karnivora tergolong diet ekstrem karena tidak sejalan dengan prinsip diet gizi seimbang. Lebih pula, diet ini juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit kronis karena tidak ada asupan buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan yang mengandung gizi penting seperti vitamin, mineral dan antioksidan. Jika ingin menjalani diet ini, sebaiknya konsultasi dengan ahli gizi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa diet ini aman untuk dijalani.