DIET RENDAH PROTEIN: TIDAK UNTUK SEMUA ORANG!
Image by freepik
Apa itu Diet Rendah Protein?
Seperti namanya, diet rendah protein merupakan program diet yang membatasi asupan protein. Umumnya, asupan protein yang disarankan adalah sekitar 0.8 hingga 1 gram per kilogram berat badan (kgBB). Namun dalam diet rendah protein, asupan protein yang dibolehkan hanya sebanyak 0.6 hingga 0.75 gram per kgBB.
Sebetulnya, diet rendah protein ditujukan bagi penderita beberapa penyakit tertentu. Diet rendah protein dapat membantu kondisi penderita agar tidak semakin memburuk.
Diet Rendah Protein cocok untuk penderita penyakit ini
Berikut adalah 4 penyakit dimana penderitanya sebaiknya menjalani diet rendah protein.
1. Gagal Ginjal
Gagal ginjal terjadi ketika adanya gangguan dalam pembuangan urea melalui urin. Jumlah urea yang berlebihan dapat membahayakan tubuh dan bisa menyebabkan uremia, sebuah kondisi dimana kadar urea dalam tubuh sangat tinggi, sehingga menjadi racun bagi tubuh.
Apabila seseorang mengalami gagal ginjal, protein dari makanan yang masuk ke tubuh tidak dapat dicerna oleh ginjal dengan baik. Sehingga “produk limbahnya”, yaitu urea, akan menumpuk di dalam tubuh. Urea bisa masuk ke aliran darah, yang bisa menyebabkan seseorang tidak nafsu makan dan selalu merasa lelah. Dengan membatasi asupan protein, ginjal tidak harus bekerja keras, karena protein yang masuk ke tubuh juga sedikit.
Karena protein adalah salah satu zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan bagian yang rusak, 0.6 gram per kgBB adalah batas aman untuk konsumsi protein bagi penderita gagal ginjal.
Baca Juga: PANDUAN LENGKAP GAGAL GINJAL: PENYEBAB, GEJALA, CARA MENGELOLANYA DAN PENGOBATAN YANG TERSEDIA
2. Diabetes Nefropati
Diabetes nefropati merupakan komplikasi diabetes melitus pada ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Gagal ginjal dari diabetes nefropati bisa terjadi ketika kadar gula darah yang tinggi mengganggu pembuluh darah dalam ginjal. Sehingga dalam jangka panjang, fungsi ginjal juga akan terganggu. Batasan konsumsi protein yang aman bagi penderita diabetes nefropati adalah sekitar 0.8 gram per kgBB. Diet rendah protein juga harus dijalani dengan pembatasan makanan dan minuman yang manis.
3. Fenilketonuria (PKU)
Meski sangat langka terjadi di Indonesia, fenilketonuria adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kelainan genetik, dimana tubuh tidak mampu mengurai asam amino fenilalanin. Beberapa komplikasi yang bisa dialami penderita fenilketonuria termasuk kerusakan permanen pada otak, gangguan saraf seperti tumor atau kejang, serta ukuran kepala yang lebih kecil dan terlihat tidak normal seperti pada umumnya.
Meski kondisi fenilketonuria tidak dapat disembuhkan, perawatan yang tepat dan pola makan yang sehat dapat mengurangi dampak atau akibat penyakit ini. Karena penderita fenilketonuria tidak dapat mengurai protein dengan baik, sebaiknya batasi asupan makanan tinggi protein seperti telur, kacang-kacangan, susu, daging, serta makanan yang mengandung pemanis buatan.
4. Homosistinuria
Sama seperti fenilketonuria, homosistinuria juga merupakan kondisi langka yang disebabkan oleh kelainan genetik, dimana tubuh tidak mampu mengurai asam amino metionin. Kondisi ini biasanya terdeteksi sejak penderita masih dalam usia bayi. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi termasuk rabun jauh, osteoporosis, masalah pada sendi dan stroke. Karena penderita homosistinuria tidak dapat mengurai protein dengan baik, sebaiknya batasi asupan makanan tinggi protein.
Jenis makanan untuk menjalani Diet Rendah Protein
Berikut adalah daftar makanan yang direkomendasikan dan yang harus dibatasi jika ingin menjalani diet rendah protein.
Makanan yang direkomendasikan termasuk:
- Buah-buahan
- Sayuran
- Umbi-umbian
- Padi-padian
- Lemak sehat
- Bumbu dan rempah
Makanan yang harus dibatasi termasuk:
- Protein hewani
- Protein nabati (kacang-kacangan, biji-bijian)
- Ikan dan seafood
- Telur
- Susu
Jangan asal melakukan Diet Rendah Protein
Perlu dipahami bahwa diet rendah protein bukan berarti tidak boleh mengkonsumsi protein, namun jumlahnya saja dibatasi.
Diet rendah protein hanya dianjurkan bagi penderita 4 kondisi tersebut, yaitu gagal ginjal, diabetes nefropati, fenilketonuria dan homosistinuria. Sebaiknya, diet rendah protein dilakukan dengan pendamping ahli gizi agar penerapannya bisa lebih tepat dan efektif.
Diet rendah protein tidak direkomendasikan bagi orang yang berkondisi sehat. Tidak ada juga bukti ilmiah yang mendukung diet rendah protein bermanfaat bagi orang sehat.
Maka berkonsultasi pada nutrisionis dan dokter spesialis sebelum memulai segala jenis diet sangat penting supaya diet yang ingin dijalankan sesuai dengan kebutuhan tubuh kalian masing-masing sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal.