INTOLERANSI LAKTOSA: GEJALA, PENYEBAB DAN MAKANAN YANG TIDAK BOLEH DIKONSUMSI

INTOLERANSI LAKTOSA: GEJALA, PENYEBAB DAN MAKANAN YANG TIDAK BOLEH DIKONSUMSI
Image by Antonio_Diaz

Intoleransi laktosa, atau lactose intolerance, adalah kondisi di mana tubuh kesulitan mencerna gula susu, atau disebut sebagai laktosa. Kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah gejala yang tidak nyaman setelah mengkonsumsi produk susu. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai gejala intoleransi laktosa, penyebabnya, cara meredakan gejalanya serta makanan yang tidak boleh dikonsumsi.


Gejala Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa dapat menimbulkan sejumlah gejala yang berbeda pada individu yang menderitanya. Gejala tersebut akan muncul setelah mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Beberapa gejalanya termasuk:


1. Nyeri perut dan kembung

Banyak orang dengan intoleransi laktosa akan mengalami kembung dan nyeri perut setelah mengkonsumsi produk susu.


2. Diare

Peningkatan produksi gas dalam usus dapat menyebabkan diare pada beberapa orang yang intoleran terhadap laktosa.


3. Mual dan muntah

Beberapa individu mungkin merasa mual atau bahkan muntah setelah mengkonsumsi produk yang mengandung laktosa.


4. Gerakan usus yang cepat

Laktosa yang tidak dicerna dengan baik dapat menyebabkan pergerakan usus yang cepat, yang dapat mengakibatkan buang air besar yang lebih sering.


5. Nyeri perut kronis

Pada beberapa kasus, individu dengan intoleransi laktosa akan mengalami nyeri perut yang kronis dan mengganggu.


Penyebab Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup enzim laktase, yang diperlukan untuk mencerna laktosa. Enzim ini diproduksi di dalam usus halus. Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan intoleransi laktosa, yaitu:


1. Faktor genetik

Jika ada anggota keluarga yang memiliki intoleransi laktosa, ada kemungkinan besar keturunan mereka juga akan mengalaminya.


2. Usia

Seiring bertambahnya usia, produksi enzim laktase dalam tubuh cenderung menurun. Oleh karena itu, intoleransi laktosa lebih umum terjadi pada orang dewasa.


3. Cedera usus halus

Beberapa kondisi medis seperti celiac disease atau infeksi usus, dapat merusak usus halus dan mengurangi produksi enzim laktase.


4. Etnisitas

Menurut penelitian, orang Asia dan Afrika lebih mungkin mengalami intoleransi laktosa daripada kelompok etnis lainnya.

 

Diagnosis Dan Pengelolaan

Jika Anda mengalami gejala intoleransi laktosa, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter dapat melakukan tes intoleransi laktosa untuk menentukan sejauh mana tubuh Anda dapat mencerna laktosa.


Pengelolaan intoleransi laktosa melibatkan pengaturan pola makan dan konsumsi produk susu. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:


1. Memilih produk susu

Pilih produk susu rendah laktosa atau tanpa laktosa yang tersedia di pasaran. Alternatif non-susu, seperti susu almond atau susu kedelai juga dapat menjadi pilihan yang baik.


2. Konsumsi enzim laktase

Suplemen enzim laktase tersedia dalam bentuk tablet atau cairan dan dapat membantu mencerna laktosa.


3. Pemantauan konsumsi makanan

Waspadai makanan dan minuman yang mengandung laktosa tersembunyi, seperti saus, kue dan sereal.


Makanan Yang Dapat Dikonsumsi Dan Dihindari

Untuk mempermudah pengelolaan intoleransi laktosa, penting untuk mengetahui makanan yang dapat dikonsumsi dan yang harus dihindari. Berikut adalah beberapa contoh:


Makanan yang dapat dikonsumsi adalah:

  • Susu rendah laktosa atau tanpa laktosa
  • Keju keras
  • Yogurt yang mengandung bakteri probiotik
  • Es krim tanpa laktosa
  • Beberapa jenis sereal dan roti


Makanan yang harus dihindari adalah:

  • Susu sapi
  • Krim
  • Mentega
  • Produk susu fermentasi yang tidak mengandung probiotik
  • Beberapa saus dan saus salad


Kesimpulan

Intoleransi laktosa adalah kondisi umum yang dapat mempengaruhi kenyamanan sehari-hari seseorang. Namun dengan memahami gejala, penyebab dan cara pengelolaan yang efektif, penderita intoleransi laktosa tetap dapat menikmati pola makan yang sehat dan bergizi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.

Published : 18/12/2023
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
CELIAC DISEASE: GEJALA DAN CARA MENGELOLANYA
Continue Reading
CACAR MONYET: PENYEBAB, GEJALA DAN LANGKAH PENCEGAHAN YANG DAPAT DIAMBIL
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

8 JENIS MAKANAN YANG MENGANDUNG OMEGA-3
Continue Reading
5 RESEP SARAPAN SEHAT: CEPAT DAN MUDAH DIBUAT
Continue Reading
URUTAN BAGIAN DAGING AYAM DARI YANG PALING SEHAT HINGGA PALING TIDAK SEHAT
Continue Reading
URUTAN BAGIAN DAGING SAPI DARI YANG PALING SEHAT HINGGA PALING TIDAK SEHAT
Continue Reading