KENALI MANFAAT KESEHATAN, EFEK SAMPING, KESALAHAN UMUM DAN CARA MENJALANI DIET KETO YANG BENAR
Image by master1305
Apa itu diet keto? (headline 2)
Diet keto merupakan diet rendah karbohidrat yang dilakukan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak. Tujuan mengkonsumsi lemak dalam jumlah yang relatif tinggi adalah agar tubuh mencapai kondisi ketosis, dimana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama. Lemak juga akan diubah menjadi keton di organ hati, sehingga dapat memberi asupan energi untuk otak. Meski banyak pro dan kontra, beberapa studi dan penelitian menunjukkan bahwa diet keto aman dan juga efektif untuk dilakukan, terutama oleh penderita obesitas. Lantas, apa saja manfaat diet keto untuk kesehatan?
Manfaat kesehatan diet keto
Berikut adalah 4 manfaat diet keto untuk kesehatan.
1. Mengontrol gula darah
Diet keto direkomendasikan bagi penderita diabetes tipe 2 asalkan lemak yang dikonsumsi merupakan lemak sehat, seperti lemak yang berasal dari ikan salmon, kacang-kacangan, alpukat dan lainnya. Asupan karbohidrat yang rendah dan lemak yang tinggi dapat memperbaiki kinerja tubuh dalam menyimpan dan memproses energi. Hal tersebut akan meringankan gejala diabetes yang dirasakan. Bagi penderita diabetes tipe 2 yang menjalani diet keto, jangan lupa untuk rutin memeriksakan kadar gula darah setiap hari untuk memastikan kadar gula darah tidak terlalu rendah. Selain itu, pemeriksaan rutin tingkat keton juga diperlukan untuk menghindari ketoasidosis.
2. Meringankan gejala epilepsi
Menurut beberapa penelitian, diet keto sangat efektif untuk meringankan gejala epilepsi pada anak-anak yang sulit ditangani dengan pengobatan biasa. Dalam penelitian yang dilakukan pada 150 anak penderita epilepsi, hasilnya menunjukkan bahwa setelah menjalani diet keto selama 1 tahun, 75 anak-anak mengalami penurunan frekuensi kejang sebanyak 50%.
3. Mengurangi risiko penyakit jantung
Diet keto mampu menurunkan kadar insulin karena dijalankan dengan memperbanyak konsumsi lemak sehat. Sehingga, produksi kolesterol dalam tubuh juga menurun dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
4. Mengurangi gangguan sistem saraf
Diet keto juga memiliki manfaat untuk mengatasi gangguan sistem saraf seperti Alzheimer, gangguan tidur dan penyakit Parkinson. Keton yang dihasilkan tubuh mengubah lemak menjadi energi, sehingga mampu melindungi dan meningkatkan kesehatan sel otak secara keseluruhan.
Demikian adalah manfaat kesehatan diet keto. Lalu, apa saja efek samping menjalani diet keto?
Efek samping menjalani diet keto
Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa dialami saat menjalani diet keto.
Bagi yang menjalani diet keto, tubuh akan mengalami kondisi ketosis, dimana keton adalah hasil dari lemak yang diolah di dalam tubuh. Ketosis normal terjadi pada tubuh. Namun, bisa berdampak buruk jika kadarnya berlebihan. Kadar keton yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat senyawa kimia dalam darah menjadi tidak seimbang. Selain itu, komplikasi lainnya seperti gangguan pada ginjal, hati, dan lemak darah juga dapat muncul jika tidak disarankan oleh ahli gizi.
Beberapa gejala yang bisa dialami saat menjalani diet keto termasuk:
- Mual
- Muntah
- Sakit kepala
- Susah buang air besar
- Kadar kolesterol yang tinggi
Kesalahan umum saat menjalani diet keto
Kesalahan umum yang sering dilakukan saat menjalani diet keto adalah pemilihan jenis lemak yang dikonsumsi. Sebagian besar orang mengkonsumsi semua jenis makanan berlemak tanpa mempertimbangkan apakah lemak tersebut baik atau tidak untuk tubuh. Padahal, asupan lemak yang disarankan adalah lemak yang baik dan sehat seperti minyak kelapa murni, minyak zaitun murni, lemak ikan, lemak pada alpukat, serta lemak dari kacang-kacangan. Sebaliknya, hindari lemak jahat seperti lemak jenuh dan lemak trans dari gorengan, makanan proses, mentega, dan junk food.
Cara menjalani diet keto
Pada dasarnya, diet keto adalah pola makan untuk menurunkan berat badan yang aman asalkan diawasi oleh dokter atau ahli gizi. Jika tidak diawasi dan sembarangan dilakukan dampak buruknya sangat serius. Oleh karena itu metode diet yang tepat perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Bagi pemula yang tertarik untuk menjalani diet keto, berikut adalah beberapa hal yang mesti diperhatikan.
Umumnya, ada 4 jenis keto diet yang bisa dijalankan, yaitu:
- Diet keto standar: 75% lemak, 20% protein, dan 5% karbohidrat
- Diet keto tinggi protein: 60% lemak, 5% karbohidrat, dan 35% protein
- Diet ketogenik siklis (untuk atlet): 65-90% lemak, 10-30% protein, <5% karbohidrat
- Targeted ketogenic diet: 65-70% lemak, 20% protein, 10-15% karbohidrat
Makanan kaya lemak yang dianjurkan untuk menjalani diet keto:
- Telur (Terutama yang mengandung omega-3)
- Daging panggang (Ayam, kalkun, steak, dan lainnya)
- Ikan (Tuna, salmon dan makarel)
- Mentega rendah lemak dan keju
- Sayur hijau, tomat, bawang, cabai dan sayur lainnya yang rendah karbohidrat
- Kacang dan biji-bijian (Almond, wijen, chia seed dan lainnya)
- Alpukat
- Minyak (Zaitun, alpukat atau kelapa)
- Rempah alami (Garam, merica dan lainnya)
Makanan yang perlu dikurangi:
- Nasi, pasta, sereal, dan berbagai produk gandum
- Ubi, kentang, wortel
- Makanan atau minuman manis (Permen, es krim, kue, jus buah dan soda)
- Lemak tidak sehat dari minyak sayur atau mayonaise
- Minuman mengandung alkohol
Diet keto dianjurkan untuk dijalankan dalam jangka waktu mulai dari 2-3 minggu hingga batas maksimal 6-12 bulan.
Kesimpulan
Demikian adalah penjelasan diet keto serta manfaat kesehatannya yaitu mengontrol gula darah, meringankan gejala epilepsi, mengurangi risiko penyakit jantung dan mengurangi gangguan sistem saraf. Efek samping, gejala, serta kesalahan umum yang bisa dialami saat menjalani diet keto juga sudah dijelaskan. Meskipun cara menjalani diet keto sudah dijelaskan, sebaiknya konsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu untuk memastikan apakah aman untuk menjalani diet keto. Pasalnya, jika tidak diawasi dan sembarangan dilakukan, dampak buruknya sangat serius.