KERACUNAN MAKANAN (FOOD POISONING): PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA

Image by wildpixel
Keracunan makanan adalah kondisi yang terjadi akibat mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau zat beracun. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu kesehatan, mulai dari ringan hingga berat.
Menurut World Health Organization (WHO), jutaan orang di seluruh dunia mengalami keracunan makanan setiap tahunnya, dan sebagian kasus dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, gejala, serta cara mencegah dan mengatasi keracunan makanan.
Penyebab Keracunan Makanan
Keracunan makanan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
1. Bakteri dan virus
Beberapa jenis bakteri dan virus yang sering menjadi penyebab utama keracunan makanan adalah:
- Salmonella: Ditemukan dalam daging mentah, telur, dan produk susu yang tidak dipasteurisasi
- Escherichia coli (E. coli): Sering ditemukan dalam daging yang kurang matang, sayuran mentah, atau air yang terkontaminasi
- Listeria: Dapat ditemukan dalam makanan olahan seperti keju lunak, daging olahan, dan seafood mentah
- Norovirus: Menyebar melalui makanan yang terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi, seperti sayuran mentah atau makanan siap saji
2. Parasit
Beberapa parasit yang dapat menyebabkan keracunan makanan adalah:
- Toxoplasma gondii: Sering ditemukan dalam daging mentah atau setengah matang, serta sayuran yang tidak dicuci dengan baik
- Giardia lamblia: Menyebar melalui air yang terkontaminasi
3. Zat Beracun dan bahan kimia
Makanan yang mengandung racun alami atau bahan kimia berbahaya juga dapat menyebabkan keracunan, seperti:
- Seafood yang mengandung histamin: Contohnya ikan tuna dan makarel yang tidak disimpan dengan baik
- Pestisida dan logam berat: Sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci dengan baik dapat mengandung residu pestisida yang berbahaya bagi kesehatan
Gejala Keracunan Makanan
Gejala keracunan makanan dapat muncul dalam hitungan jam, hingga beberapa hari setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. Beberapa gejala umum yang sering terjadi adalah:
- Mual dan muntah
- Diare
- Sakit perut atau kram perut
- Demam dan menggigil
- Lemas dan dehidrasi
- Sakit kepala
Dalam kasus yang lebih parah, keracunan makanan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, kerusakan hati, atau gangguan saraf. Oleh karena itu, jika gejala berlangsung lebih dari 3 hari, atau tidak kunjung sembuh meski sudah minum obat, segera konsultasi dengan Dokter.
Cara Mengatasi Keracunan Makanan
Jika mengalami gejala keracunan makanan, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya:
1. Menjaga hidrasi tubuh
Diare dan muntah akibat keracunan makanan dapat menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, penting untuk tetap terhidrasi dengan:
- Cukup minum air putih
- Mengkonsumsi oralit untuk menggantikan elektrolit yang hilang
- Menghindari minuman berkafein atau beralkohol, karena dapat memperburuk dehidrasi
2. Mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna
Saat mengalami keracunan makanan, hindari makanan berat dan berlemak. Sebagai gantinya, pilih makanan yang lebih mudah dicerna, seperti:
- Bubur
- Kuah bening
- Buah seperti pisang atau semangka
3. Cukup istirahat
Tubuh memerlukan waktu untuk pulih dari keracunan makanan. Pastikan untuk beristirahat yang cukup agar sistem imun dapat bekerja dengan optimal untuk melawan infeksi.
4. Minum obat jika diperlukan
Dalam beberapa kasus, obat-obatan tertentu bisa membantu meredakan gejala, seperti:
- Obat antidiare seperti loperamide dapat membantu mengurangi frekuensi buang air besar, tetapi tidak disarankan untuk semua kasus
- Obat anti mual seperti ondansetron dapat membantu mengurangi mual dan muntah
- Antibiotik mungkin diresepkan oleh Dokter jika penyebab keracunan makanan adalah infeksi bakteri tertentu
Cara Mencegah Keracunan Makanan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari keracunan makanan:
1. Mencuci tangan dan bahan makanan dengan baik
Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan, serta setelah menggunakan toilet. Selain itu, pastikan sayuran dan buah-buahan dicuci dengan bersih sebelum dikonsumsi.
2. Memasak makanan sampai matang
Pastikan daging, ayam, dan seafood dimasak sampai benar-benar matang.
3. Menyimpan makanan dengan benar
Makanan yang disimpan dengan cara yang salah bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri. Beberapa tips untuk menyimpan makanan dengan aman adalah:
- Simpan makanan yang mudah rusak di dalam kulkas dengan suhu di bawah 5°C
- Hindari menyimpan makanan matang dan mentah dalam wadah yang sama
- Gunakan wadah tertutup untuk menyimpan makanan agar kontaminasi silang tidak terjadi
4. Hindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang
Beberapa makanan mentah, seperti sushi, daging setengah matang, dan telur mentah, berisiko tinggi menyebabkan keracunan makanan. Jika ingin mengkonsumsinya, pastikan makanan tersebut berasal dari sumber yang terpercaya.
Kesimpulan
Keracunan makanan adalah kondisi yang bisa terjadi akibat mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Penyebabnya bisa berupa bakteri, virus, parasit, atau bahan kimia berbahaya. Gejala yang muncul bervariasi, mulai dari mual dan diare hingga komplikasi yang lebih serius.
Untuk mengatasi keracunan makanan, penting untuk tetap terhidrasi, mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna, dan cukup beristirahat. Sementara itu, cara terbaik untuk mencegah keracunan makanan adalah dengan menjaga kebersihan, memasak makanan dengan suhu yang tepat, serta menyimpan makanan dengan benar.