LEUKOPLAKIA: PENYEBAB. GEJALA DAN CARA MENGOBATINYA
Image by Tharakorn
Leukoplakia adalah kondisi medis yang ditandai dengan munculnya bercak putih atau keabu-abuan pada mukosa tubuh, seperti rongga mulut, lidah, atau pipi. Meski tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, kondisi ini dapat menjadi tanda adanya masalah serius pada kesehatan mulut. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai leukoplakia, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya.
Apa itu Leukoplakia
Leukoplakia adalah kondisi yang menyebabkan munculnya bercak putih pada jaringan yang melapisi mulut, lidah, atau bagian dalam pipi. Bercak ini biasanya tebal, keras, dan tidak bisa dihilangkan dengan cara digosok. Walaupun sebagian besar kasus leukoplakia bersifat jinak, ada kemungkinan kondisi ini bisa berkembang menjadi kanker mulut. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting.
Penyebab Leukoplakia
Penyebab utama leukoplakia tidak selalu jelas, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya. Beberapa penyebab atau faktor risiko yang umum meliputi:
1. Merokok atau menggunakan produk tembakau
Menggunakan tembakau dalam bentuk apapun, baik itu merokok, mengunyah, atau menggunakan produk tembakau lainnya, merupakan faktor risiko utama leukoplakia. Zat-zat kimia dalam tembakau dapat merusak jaringan mulut dan memicu pertumbuhan bercak putih.
2. Iritasi kronis
Iritasi yang terjadi dalam jangka panjang, seperti menggunakan gigi palsu yang tidak pas, atau gigi yang patah atau tajam yang melukai mulut, dapat menyebabkan munculnya leukoplakia. Kondisi ini menyebabkan jaringan mulut bereaksi terhadap iritasi terus-menerus, yang akhirnya mengarah pada pembentukan bercak putih.
3. Infeksi virus
Infeksi tertentu, seperti human papillomavirus (HPV), dapat berkontribusi terhadap pengembangan leukoplakia, terutama pada area mulut dan tenggorokan. HPV merupakan salah satu faktor yang dapat memicu perubahan sel-sel di jaringan mulut.
4. Kondisi medis lainnya
Beberapa penyakit dan kondisi medis seperti kekurangan vitamin B12, HIV/AIDS, dan gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya, dapat meningkatkan risiko terjadinya leukoplakia. Gangguan sistem kekebalan tubuh dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga meningkatkan peluang timbulnya kondisi ini.
Gejala Leukoplakia
Gejala leukoplakia umumnya terdiri dari munculnya bercak putih atau keabu-abuan pada bagian dalam mulut. Bercak tersebut bisa muncul di berbagai area, seperti:
- Pipi bagian dalam
- Lidah
- Gusi
- Bibir bagian dalam
Selain bercak putih, beberapa penderita leukoplakia juga dapat mengalami gejala lainnya, meskipun jarang. Beberapa gejala yang bisa muncul antara lain:
- Rasa nyeri atau sensasi terbakar di area yang terkena
- Kesulitan saat makan atau berbicara jika bercak putih cukup besar
- Perubahan pada tekstur atau permukaan area yang terkena
Namun, pada sebagian besar kasus, leukoplakia tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala yang jelas, sehingga kondisi ini seringkali terdeteksi hanya ketika seseorang memeriksakan diri ke Dokter gigi atau dokter spesialis lainnya.
Diagnosis Leukoplakia
Diagnosis leukoplakia umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan penilaian medis secara menyeluruh. Dokter gigi atau dokter spesialis mulut akan memeriksa bercak putih yang muncul di mulut, serta melakukan tes lain untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi medis lain. Untuk memastikan apakah bercak tersebut bersifat jinak atau berisiko berkembang menjadi kanker, Dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan dari area yang terinfeksi (biopsi) untuk diperiksa di laboratorium.
Cara Mengobati Leukoplakia
Pengobatan leukoplakia bervariasi, tergantung pada penyebab dan sejauh mana kondisi tersebut berkembang. Beberapa langkah pengobatan yang umum dilakukan meliputi:
1. Menghentikan penggunaan produk tembakau
Jika leukoplakia disebabkan oleh kebiasaan merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berhenti menggunakan produk tembakau. Dengan menghilangkan faktor pemicu, gejala leukoplakia bisa membaik.
2. Perawatan untuk iritasi
Jika leukoplakia disebabkan oleh iritasi, seperti gigi tajam atau gigi palsu yang tidak pas, maka Dokter gigi akan menyarankan perawatan untuk mengatasi masalah tersebut. Mengoreksi penyebab iritasi dapat membantu mencegah kondisi ini berkembang lebih lanjut.
3. Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, Dokter mungkin meresepkan obat topikal atau obat anti inflamasi untuk mengurangi peradangan atau iritasi pada jaringan mulut. Penggunaan kortikosteroid atau obat lain yang sesuai dapat membantu meringankan gejala.
4. Pembedahan
Jika bercak leukoplakia terdeteksi mengandung sel-sel yang mencurigakan atau menunjukkan tanda-tanda kanker, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi. Prosedur ini akan dilakukan untuk mencegah penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lainnya.
5. Pemantauan berkala
Jika leukoplakia dianggap jinak dan tidak menunjukkan tanda-tanda berbahaya, Dokter mungkin akan melakukan pemantauan berkala untuk memastikan kondisi tersebut tidak berkembang menjadi kanker mulut.
Cara Mencegah Leukoplakia
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah leukoplakia adalah:
- Berhenti merokok dan menggunakan produk tembakau
- Menghindari iritasi yang berlangsung lama di mulut
- Menjaga kebersihan mulut dengan rajin menyikat gigi dan memeriksakan diri ke dokter gigi secara rutin
- Menjaga pola makan yang sehat dengan mencakup cukup vitamin dan nutrisi
Kesimpulan
Leukoplakia adalah kondisi yang perlu perhatian serius, karena berpotensi berkembang menjadi kanker mulut. Meskipun kebanyakan kasusnya jinak, penting untuk segera berkonsultasi dengan Dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala leukoplakia. Pencegahan dengan menghindari kebiasaan merokok, menjaga kebersihan mulut, serta menjalani pemeriksaan rutin, adalah langkah-langkah yang dapat membantu menjaga kesehatan mulut dan mencegah terjadinya kondisi ini.