MEGAKOLON: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA
Image by Henadzi Pechan
Megakolon adalah kondisi medis yang ditandai dengan pelebaran abnormal pada usus besar (kolon). Kondisi ini dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan, dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Megakolon dapat terjadi sebagai komplikasi dari berbagai penyakit atau kondisi yang mendasarinya, salah satunya penyakit Hirschsprung. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai penyebab megakolon, gejalanya, serta cara mengatasi megakolon.
Penyebab Megakolon
Megakolon dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, di antaranya adalah:
1. Megakolon kongenital (Penyakit Hirschsprung)
Megakolon kongenital merupakan kelainan bawaan lahir yang disebabkan oleh hilangnya sel saraf di bagian tertentu dari usus besar. Kondisi ini mengakibatkan usus besar tidak dapat berkontraksi dengan normal, sehingga menyebabkan penumpukan tinja dan pelebaran usus.
2. Megakolon toksik
Ini adalah kondisi serius yang biasanya terjadi sebagai komplikasi dari penyakit radang usus, seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn. Dalam kasus ini, peradangan yang parah menyebabkan usus besar mengalami pelebaran dan berhenti bekerja dengan baik.
3. Megakolon akibat obstruksi
Obstruksi usus, baik yang disebabkan oleh tumor, striktur, atau massa lainnya, dapat menyebabkan megakolon. Usus besar yang terhalang tidak dapat memindahkan isi usus dengan baik, sehingga menimbulkan pelebaran.
4. Megakolon idiopatik
Pada beberapa kasus, penyebab megakolon tidak dapat ditemukan. Kondisi ini disebut megakolon idiopatik. Meski jarang, kondisi ini tetap bisa terjadi dan memerlukan pengobatan khusus.
Gejala Megakolon
Gejala megakolon bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum meliputi:
1. Pembengkakan pada perut
Penderita megakolon biasanya mengalami distensi perut, atau perut yang terasa kembung dan membesar. Ini disebabkan oleh penumpukan gas dan tinja di dalam usus besar.
2. Konstipasi parah
Salah satu tanda paling umum dari megakolon adalah konstipasi kronis. Pasien mungkin kesulitan buang air besar, atau bahkan tidak dapat buang air besar sama sekali.
3. Nyeri perut
Pelebaran usus besar dapat menyebabkan nyeri luar biasa di area perut. Nyeri ini seringkali disertai rasa tidak nyaman yang berkepanjangan.
4. Mual dan muntah
Ketika megakolon terjadi, usus tidak mampu mencerna makanan dengan baik, sehingga penderita sering merasa mual dan mengalami muntah.
5. Demam
Pada kasus megakolon toksik, peradangan yang parah dapat memicu demam sebagai tanda adanya infeksi atau kondisi serius lainnya.
Diagnosis Megakolon
Untuk memastikan diagnosis megakolon, Dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah evaluasi, seperti:
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa perut pasien untuk mendeteksi pembengkakan atau ketegangan. Selain itu, anamnesis terkait riwayat kesehatan juga penting dilakukan.
2. Tes pencitraan
Rontgen, CT scan, atau MRI akan digunakan untuk melihat pelebaran usus besar, serta memeriksa apakah ada obstruksi atau kelainan lainnya di dalam saluran pencernaan.
3. Kolonoskopi
Prosedur ini memungkinkan Dokter untuk melihat bagian dalam usus besar secara langsung dan memeriksa adanya masalah seperti peradangan, penyumbatan, atau kerusakan jaringan.
4. Biopsi
Pada beberapa kasus, terutama jika dicurigai penyakit Hirschsprung, Dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan usus untuk diperiksa di laboratorium.
Cara Mengatasi Megakolon
Penanganan megakolon bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa opsi pengobatan yang umum dilakukan:
1. Pengobatan medis
Jika megakolon disebabkan oleh konstipasi atau masalah lain yang tidak memerlukan tindakan bedah, Dokter mungkin akan meresepkan obat pencahar atau obat yang membantu mengosongkan usus besar.
2. Tindakan bedah
Pada kasus megakolon kongenital atau megakolon toksik yang parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian usus yang mengalami kerusakan atau pelebaran. Prosedur ini dikenal sebagai reseksi usus.
3. Penggunaan kolostomi
Jika sebagian besar usus besar harus diangkat, Dokter mungkin akan membuat lubang di perut pasien untuk mengalirkan tinja ke kantong kolostomi.
4. Manajemen gizi
Diet tinggi serat dan cairan sangat penting untuk membantu mengurangi konstipasi dan mencegah megakolon semakin parah. Dalam beberapa kasus, nutrisi intravena mungkin diperlukan jika pasien tidak dapat mencerna makanan dengan baik.
Cara Mencegah Megakolon
Meskipun beberapa jenis megakolon, seperti megakolon kongenital, tidak dapat dicegah, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko megakolon pada orang dewasa, yaitu:
- Mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menjaga kesehatan pencernaan.
- Menghindari penggunaan obat pencahar dalam jangka panjang tanpa pengawasan Dokter.
- Mengobati kondisi usus yang mendasari, seperti penyakit radang usus atau sembelit kronis, secara tepat waktu.
Kesimpulan
Megakolon adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera. Gejalanya yang berupa pembengkakan perut, konstipasi parah, dan nyeri perut tidak boleh diabaikan. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan ke Dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup penderita megakolon.