MILIA: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA

MILIA: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA
Image by vchal

Milia adalah kondisi kulit yang umumnya terjadi pada bayi, namun dapat juga dialami oleh orang dewasa. Milia berupa benjolan kecil berwarna putih atau kekuningan yang muncul di kulit, terutama pada area wajah seperti pipi, hidung, dahi, atau sekitar mata. Meskipun milia seringkali tidak berbahaya, banyak orang yang merasa terganggu dengan keberadaannya. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai apa itu milia, penyebabnya, gejalanya, serta cara mengatasinya.


Apa Itu Milia

Milia adalah benjolan kecil yang terbentuk ketika sel kulit mati terperangkap di bawah lapisan kulit, menyebabkan pembentukan kista kecil. Kista ini kemudian dipenuhi dengan keratin, sebuah protein yang terdapat dalam kulit, rambut, dan kuku. Milia sering kali muncul sebagai benjolan keras yang tidak menyebabkan rasa sakit. Pada bayi, kondisi ini biasa disebut sebagai milia neonatorum, dan biasanya muncul pada minggu pertama setelah kelahiran.


Penyebab Milia

Milia dapat terjadi akibat beberapa faktor, baik pada bayi maupun orang dewasa. Berikut adalah beberapa penyebab utama munculnya milia:


1. Penumpukan sel kulit mati

Milia paling sering disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati yang tidak dapat mengelupas dengan sempurna. Ketika sel-sel ini terperangkap di dalam pori-pori atau kelenjar keringat, terbentuklah benjolan berisi keratin.


2. Penggunaan produk perawatan kulit

Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia keras, atau krim yang terlalu berat untuk jenis kulit tertentu bisa menyebabkan pori-pori tersumbat. Ini sering kali terjadi pada orang yang menggunakan produk berbasis minyak, atau pelembap yang komedogenik.


3. Kerusakan kulit

Milia juga dapat berkembang setelah kulit mengalami cedera atau iritasi, misalnya setelah prosedur kosmetik tertentu seperti pengelupasan kimia (chemical peel), atau penggunaan krim atau salep yang mengandung steroid.


4. Kondisi kulit tertentu

Beberapa kondisi kulit seperti rosacea atau porfiria juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalami milia. Meskipun jarang, beberapa orang yang memiliki kelainan kulit tertentu lebih rentan mengembangkan milia.


5. Faktor usia

Meskipun milia lebih sering muncul pada bayi, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Pada orang dewasa, milia bisa berkembang seiring bertambahnya usia karena penurunan kemampuan kulit untuk mengelupas dengan normal.


Gejala Milia

Gejala utama milia adalah munculnya benjolan kecil berwarna putih atau kekuningan yang terletak di permukaan kulit. Benjolan ini biasanya berukuran sangat kecil, sekitar 1-2 milimeter. Meskipun tidak menyebabkan rasa sakit, milia bisa mengganggu penampilan, terutama ketika muncul di wajah atau sekitar mata.

Pada bayi, milia sering ditemukan di hidung, pipi, dan dahi. Benjolan ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah kelahiran. Pada orang dewasa, milia bisa muncul di berbagai bagian tubuh, terutama wajah, kelopak mata, dan sekitar mulut.


Cara Mengatasi Milia

Meskipun milia biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus dan sering hilang dengan sendirinya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi kemunculannya atau menghilangkannya lebih cepat.


1. Perawatan kulit yang tepat

Menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit bisa membantu mencegah penumpukan sel kulit mati. Pilihlah produk yang tidak komedogenik, yaitu produk yang tidak akan menyumbat pori-pori. Membersihkan kulit secara teratur dengan pembersih lembut dapat membantu mencegah penumpukan sel kulit mati, yang dapat menyebabkan milia.


2. Eksfoliasi kulit

Eksfoliasi atau pengelupasan kulit dapat membantu mengangkat sel kulit mati yang menyumbat pori-pori. Penggunaan scrub lembut atau produk yang mengandung asam salisilat atau alfa-hidroksi asam (AHA) dapat membantu mencegah terjadinya milia. Namun, pastikan untuk tidak menggunakan produk eksfoliasi yang terlalu keras, karena dapat menyebabkan iritasi kulit, dan memperburuk masalah.


3. Hati-hati saat menggunakan produk berbasis minyak

Bagi mereka yang memiliki kulit berminyak, hindari menggunakan pelembap atau krim berat yang mengandung minyak berlebih. Produk-produk ini dapat menyumbat pori-pori dan memicu pembentukan milia. Sebaiknya, pilih pelembap yang ringan dan bebas minyak.


4. Konsultasi dengan Dokter atau Dermatolog

Jika milia tidak hilang dengan sendirinya atau berkembang menjadi masalah yang lebih besar, sebaiknya konsultasi dengan Dokter kulit. Dokter dapat membantu menentukan apakah kondisi kulit lain juga berkontribusi terhadap munculnya milia. Untuk menghilangkan milia yang sudah lama ada, Dokter mungkin akan melakukan prosedur pengangkatan, seperti pemecahan kista atau pengelupasan kulit.


5. Prosedur pengangkatan milia

Dalam beberapa kasus, pengangkatan milia dilakukan oleh Dokter atau ahli kecantikan. Prosedur ini melibatkan pembuatan lubang kecil dengan jarum steril, dan mengeluarkan isi kista dengan hati-hati. Meskipun prosedur ini efektif, disarankan untuk tidak mencoba mengeluarkan milia sendiri di rumah, karena dapat menyebabkan infeksi atau luka pada kulit.


Cara Mencegah Milia

Untuk mencegah munculnya milia, penting untuk menjaga kebersihan kulit dengan rutin membersihkan wajah, dan menghindari penggunaan produk yang bisa menyumbat pori-pori. Selain itu, hindari menggaruk atau menekan benjolan milia karena dapat menyebabkan peradangan atau infeksi.


Kesimpulan

Milia adalah kondisi kulit yang umum, terutama pada bayi, dan biasanya tidak berbahaya. Meskipun demikian, benjolan kecil ini bisa mengganggu penampilan, terutama jika muncul di area wajah. Untuk mengatasi milia, perawatan kulit yang tepat, eksfoliasi rutin, dan menghindari penggunaan produk yang menyumbat pori-pori dapat membantu. Jika milia tidak hilang dengan sendirinya, konsultasikan dengan Dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dengan pemahaman yang baik tentang milia, Anda bisa lebih siap untuk menangani kondisi ini dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.

Published : 03/01/2025
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
HIPERPIGMENTASI: PENYEBAB, JENIS DAN CARA MENGATASINYA
Continue Reading
TAHI LALAT: JENIS, PENYEBAB DAN CARA MENGATASINYA
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

11 TIPS UNTUK MENYIMPAN SISA MAKANAN NATAL
Continue Reading
15 MENU MAKANAN KHAS NATAL
Continue Reading
SEJARAH DIBALIK TRADISI MAKAN PANETTONE SAAT MERAYAKAN NATAL
Continue Reading
9 MAKANAN IMLEK WAJIB DAN MAKNANYA
Continue Reading