MIOPI (RABUN JAUH): PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA
Image by 1shot Production
Miopi, atau rabun jauh, adalah kondisi mata yang menyebabkan penderitanya kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas, tetapi masih mampu melihat objek yang dekat dengan baik. Kondisi ini menjadi salah satu gangguan penglihatan paling umum di seluruh dunia, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, serta cara mengatasi miopi secara lengkap.
Apa Itu Miopi
Miopi, atau yang dikenal juga sebagai rabun jauh, terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat pada retina, melainkan di depan retina. Hal ini menyebabkan bayangan objek yang jauh menjadi buram. Miopi sering kali mulai berkembang sejak masa kanak-kanak dan dapat terus memburuk seiring bertambahnya usia, terutama jika tidak diobati atau tidak terkontrol dengan baik.
Penyebab Miopi
Berikut adalah 4 penyebab utama miopi:
1. Genetik
Faktor keturunan memiliki peran besar dalam menentukan risiko seseorang mengalami miopi. Jika salah satu atau kedua orang tua mengalami kondisi miopi, kemungkinan anaknya mengalami kondisi ini juga tinggi.
2. Aktivitas visual
Sering melakukan aktivitas yang melibatkan fokus mata jarak dekat, seperti membaca, menonton televisi, atau menggunakan perangkat digital dalam waktu lama tanpa istirahat, dapat meningkatkan risiko miopi. Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu dengan gadget cenderung lebih rentan mengalami miopi.
3. Kurang paparan sinar matahari
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurangnya waktu di luar ruangan, dan kurangnya terpapar sinar matahari dapat mempengaruhi perkembangan miopi pada anak-anak. Aktivitas di luar ruangan, terutama di bawah cahaya alami, dapat membantu menjaga kesehatan mata.
4. Perkembangan bola mata tidak normal
Pada kasus miopi, bola mata bisa tumbuh terlalu panjang dari depan ke belakang, atau kornea (bagian depan mata) terlalu melengkung. Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan benar.
Gejala Miopi
Miopi dapat menimbulkan berbagai gejala, tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum miopi meliputi:
1. Penglihatan kabur saat melihat jarak jauh
Penderita miopi biasanya kesulitan melihat objek di jarak jauh, seperti papan tulis di sekolah, rambu jalan, atau layar bioskop.
2. Mata sering terasa lelah
Sering memaksakan mata untuk fokus pada objek jauh dapat membuat mata cepat lelah. Ini juga dapat menimbulkan sakit kepala, terutama setelah berkonsentrasi pada jarak jauh dalam waktu lama.
3. Sering menyipitkan mata
Untuk memperjelas penglihatan, penderita miopi sering kali menyipitkan mata, yang bisa menjadi tanda awal gangguan ini.
4. Kesulitan berkendara di malam hari (Nyctalopia)
Miopi dapat menyebabkan masalah saat berkendara di malam hari karena penglihatan jarak jauh menjadi lebih buram dalam kondisi pencahayaan yang rendah.
Cara Mengatasi Miopi
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi atau mengelola miopi:
1. Menggunakan kacamata atau lensa kontak
Penggunaan kacamata atau lensa kontak merupakan cara paling umum dan sederhana untuk memperbaiki penglihatan penderita miopi. Kacamata minus membantu memfokuskan cahaya agar jatuh tepat pada retina, sehingga penglihatan menjadi lebih jelas.
2. Terapi penglihatan
Pada beberapa kasus miopi ringan, terapi penglihatan atau “vision therapy” dapat membantu memperbaiki cara mata bekerja dan fokus. Terapi ini biasanya dilakukan oleh spesialis mata melalui serangkaian latihan mata.
3. Operasi laser
Untuk penderita miopi yang menginginkan solusi permanen, operasi laser seperti LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) bisa menjadi pilihan. Prosedur ini bekerja dengan mengubah bentuk kornea, sehingga cahaya yang masuk ke mata dapat difokuskan langsung ke retina. Namun, prosedur ini memiliki risiko dan tidak selalu cocok untuk semua orang.
4. Kontrol miopi pada anak-anak
Pada anak-anak yang mengalami perkembangan miopi, penggunaan lensa khusus seperti orthokeratology (Ortho-K), atau obat tetes mata khusus (atropin) dapat membantu memperlambat laju perkembangan miopi.
5. Mengurangi waktu di depan layar
Mengurangi paparan layar gadget dan beristirahat secara teratur selama aktivitas visual jarak dekat bisa membantu mengurangi risiko bertambah parahnya miopi. Istirahat mata yang dikenal dengan aturan 20-20-20 (istirahat 20 detik setiap 20 menit dengan melihat objek sejauh 20 kaki) juga dianjurkan.
6. Aktivitas di luar ruangan
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan, seperti bermain di bawah sinar matahari, cenderung memiliki risiko miopi yang lebih rendah. Oleh karena itu, penting untuk mendorong anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
Kesimpulan
Miopi adalah kondisi mata yang umum terjadi dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama dalam aktivitas sehari-hari seperti membaca rambu jalan, melihat papan tulis, atau berkendara. Meskipun miopi tidak dapat disembuhkan secara alami, penggunaan kacamata, lensa kontak, terapi, atau bahkan operasi laser dapat membantu memperbaiki penglihatan. Selain itu, menjaga kebiasaan visual yang sehat seperti mengurangi waktu di depan layar dan menghabiskan waktu di luar ruangan dapat membantu mengurangi risiko perkembangan miopi, terutama pada anak-anak.
Dengan penanganan yang tepat, miopi dapat dikelola dengan baik sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala miopi, segera periksakan mata ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.