PERBEDAAN PROBIOTIK DAN PREBIOTIK
Image by bit245 / istockphoto
Saat membeli makanan, minuman, atau suplemen, terkadang ada yang mengandung “prebiotik” atau “probiotik”. Meski namanya mirip, probiotik dan prebiotik jauh berbeda. Lantas, apa saja perbedaan probiotik dan prebiotik? Apa saja manfaatnya untuk kesehatan tubuh? Simak yang berikut ini.
Perbedaannya
Probiotik adalah bakteri yang bermanfaat bagi saluran pencernaan. Probiotik bisa didapatkan dari makanan, minuman, dan suplemen. Dua contoh bakteri probiotik yang paling umum adalah Lactobacillus dan Bifidobacterium.
Makanan kaya akan probiotik:
- Kimchi
- Teh Kombucha
- Kefir
- Tempe
- Miso
- Sauerkraut
- Acar
- Natto
- Keju
- Yogurt
Baca Juga:
Di sisi lain, prebiotik adalah zat yang terdapat pada makanan yang tidak bisa dicerna oleh usus manusia. Biasanya, makanan tersebut tinggi serat. Prebiotik bisa menstimulasi pertambahan jumlah probiotik di dalam usus.
Makanan kaya akan prebiotik:
- Apel
- Pisang
- Berbagai macam berry
- Bawang putih
- Bawang bombai
- Daun bawang
- Asparagus
- Sayuran hijau
- Tomat
- Kedelai
- Jelai
- Gandum
- Flaxseed
- Rumput laut
Manfaat untuk kesehatan
Beberapa manfaat kesehatan probiotik dan prebiotik termasuk:
- Mengatasi gangguan pencernaan (diare, sembelit dan lain-lain)
- Mengurangi gejala radang usus
- Menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan
- Bantu mengatasi beberapa penyakit kulit (seperti eksim)
- Menjaga kesehatan saluran kemih dan area kewanitaan
- Mencegah alergi, pilek, dan infeksi saluran napas atas
- Menjaga kesehatan mulut
- Melindungi sistem pencernaan dari bakteri, virus, dan jamur
- Merangsang pembentukan enzim pencernaan
- Menghambat pertumbuhan sel-sel kanker
- Meningkatkan daya tahan tubuh.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
Mengkonsumsi probiotik dan prebiotik dalam waktu bersamaan disebut sebagai “terapi mikrobioma”. Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa terapi mikrobioma efektif untuk mengatasi diare, sindrom iritasi usus besar (IBS), pilek, hingga obesitas. Tidak sebatas itu, terapi mikrobioma juga terbukti mampu meringankan gejala radang sendi dan mencegah penyebaran sel kanker.
Meski begitu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan ada risiko jika mengkonsumsi probiotik dan prebiotik secara bersamaan. Menurut CDC, ada beberapa orang yang mengalami efek samping setelah menjalani terapi mikrobioma. Beberapa gejalanya termasuk penumpukan gas, perut kembung, sembelit, penurunan nafsu makan atau perubahan konsistensi feses. Umumnya gejala-gejala tersebut muncul pada saat awal seseorang menjalani terapi mikrobioma.
Kesimpulan
Demikian adalah penjelasan perbedaan dan manfaat kesehatan probiotik dan prebiotik. Meski keduanya bermanfaat untuk kesehatan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengkonsumsinya. Menurut CDC, ada beberapa orang yang bisa mengalami efek samping setelah menjalani terapi mikrobioma. Jika memiliki riwayat alergi atau penyakit tertentu, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk ketahui apakah probiotik dan prebiotik aman untuk dikonsumsi.