PTSD: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA

Image by AndreyPopov
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan mental yang bisa terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Trauma ini bisa berasal dari berbagai kejadian seperti kecelakaan, bencana alam, kekerasan fisik atau seksual, peperangan, atau kehilangan orang terdekat. PTSD dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang dan menyebabkan gangguan emosional yang serius.
Penyebab PTSD
PTSD bisa terjadi akibat berbagai faktor yang berkaitan dengan pengalaman traumatis, seperti:
1. Paparan peristiwa traumatis
Seseorang yang mengalami kejadian mengancam jiwa, seperti kecelakaan parah, serangan fisik, atau pelecehan seksual, memiliki risiko lebih tinggi terkena PTSD.
2. Durasi dan intensitas trauma
Semakin lama dan semakin intens trauma yang dialami, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami PTSD.
3. Faktor genetik dan biologis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kecemasan lebih rentan mengalami PTSD.
4. Kurangnya dukungan sosial
Orang yang tidak memiliki dukungan emosional dari keluarga atau teman setelah mengalami trauma lebih mungkin mengalami PTSD.
5. Ketidakseimbangan hormon dan fungsi otak
PTSD dapat dikaitkan dengan perubahan kimia otak, terutama dalam hal produksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Gejala PTSD
Gejala PTSD bisa bervariasi, tetapi umumnya dikategorikan menjadi empat jenis utama:
1. Intrusi (Kenangan yang mengganggu)
- Mimpi buruk atau flashback tentang peristiwa traumatis
- Pikiran yang tidak diinginkan dan sulit dikendalikan terkait trauma
- Reaksi fisik seperti jantung berdebar atau berkeringat ketika mengingat kejadian tersebut
2. Penghindaran (Avoidance)
- Menghindari tempat, orang, atau situasi yang mengingatkan pada trauma
- Menghindari membicarakan atau memikirkan peristiwa traumatis
3. Perubahan negatif dalam pikiran dan suasana hati
- Merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang terjadi
- Hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai
- Kesulitan membangun hubungan dengan orang lain
- Merasa terisolasi atau putus asa
4. Perubahan dalam reaksi emosional dan fisik
- Mudah terkejut atau merasa tegang sepanjang waktu
- Sulit tidur atau mengalami insomnia
- Ledakan emosi, seperti mudah marah atau frustrasi
- Kesulitan berkonsentrasi
Cara Mengatasi PTSD
Meskipun PTSD bisa menjadi kondisi yang mengganggu, ada beberapa cara untuk mengelola dan mengatasinya:
1. Terapi Psikologis
- Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Membantu mengubah pola pikir negatif terkait trauma
- Terapi Paparan (Exposure Therapy): Membantu penderita menghadapi trauma secara bertahap dalam lingkungan yang aman
- Terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing): Teknik yang membantu penderita PTSD memproses kenangan traumatis dengan gerakan mata
2. Penggunaan obat-obatan
- Antidepresan: Seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi
- Obat penstabil mood: Dapat digunakan untuk mengatasi perubahan emosi yang ekstrem
- Obat antipsikotik: Digunakan dalam kasus PTSD yang lebih parah
3. Dukungan sosial
- Berbicara dengan keluarga atau teman dekat tentang perasaan yang dialami
- Bergabung dengan kelompok dukungan PTSD untuk berbagi pengalaman dengan orang lain yang mengalami kondisi serupa
4. Teknik relaksasi dan mindfulness
- Meditasi dan pernapasan dalam untuk mengurangi stres dan kecemasan
- Yoga atau olahraga ringan untuk membantu meningkatkan suasana hati
5. Mengadopsi gaya hidup sehat
- Cukup tidur dan jaga pola makan sehat
- Menghindari alkohol dan narkoba, karena dapat memperburuk gejala PTSD
- Melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bisa mengalihkan pikiran dari trauma
Kesimpulan
PTSD adalah gangguan mental yang serius tetapi bisa diatasi dengan terapi yang tepat, dukungan sosial, dan perubahan gaya hidup yang sehat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala PTSD, sangat penting untuk mencari bantuan profesional agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.