PUASA INTERMITEN - MANFAAT KESEHATAN DAN RISIKO YANG BISA DIALAMI

PUASA INTERMITEN - MANFAAT KESEHATAN DAN RISIKO YANG BISA DIALAMI
Image by Grandbrothers

Puasa telah menjadi praktik yang dikenal dalam berbagai budaya dan agama sejak zaman kuno. Namun baru-baru ini, konsep puasa intermiten telah menjadi populer dalam dunia kesehatan. Puasa intermiten melibatkan siklus antara periode makan dan puasa yang teratur. Metode ini tidak hanya membantu seseorang mengelola berat badan, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan.


Manfaat Kesehatan Puasa Intermiten

Berikut ini adalah 5 manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dengan menjalani puasa intermiten.


1. Meningkatkan sensitivitas insulin

Puasa intermiten dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin tubuh. Menurut penelitian, sensitivitas insulin yang buruk dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama bagi diabetes tipe 2. Dengan menerapkan puasa intermiten secara teratur, tubuh dapat mengatur ulang respons insulin dan membantu menjaga kadar gula darah yang seimbang. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi individu dengan resistensi insulin atau prediabetes.


2. Bantu menurunkan berat badan

Salah satu manfaat yang paling terkenal dari puasa intermiten adalah kemampuannya untuk membantu menurunkan berat badan. Dengan membatasi waktu makan, tubuh akan memanfaatkan cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk lemak. Selain itu, puasa intermiten dapat meningkatkan tingkat hormon norepinefrin, yang membantu dalam pembakaran lemak. Dalam beberapa penelitian, puasa intermiten telah terbukti lebih efektif dalam menurunkan berat badan daripada diet lainnya.


3. Mengurangi risiko penyakit jantung

Puasa intermiten diketahui dapat membantu mengurangi faktor risiko penyakit jantung, termasuk penurunan tekanan darah, kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan peradangan. Dalam sebuah studi tahun 2019 yang melibatkan peserta yang menerapkan puasa intermiten selama 10 minggu, terjadi penurunan signifikan dalam kadar kolesterol total dan trigliserida. Selain itu, puasa intermiten juga diketahui dapat membantu meningkatkan fungsi jantung dan mengurangi risiko peradangan yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular.


4. Memperbaiki fungsi kognitif

Puasa intermiten juga telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif dan perlindungan otak. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat melindungi otak dari kerusakan yang terkait dengan penyakit Alzheimer dan Parkinson. Selain itu, puasa intermiten dapat meningkatkan produksi hormon neurotropik, yang berperan dalam pertumbuhan sel saraf dan meningkatkan fungsi otak.


5. Meningkatkan kesehatan sel tubuh

Puasa intermiten dapat memicu proses yang disebut autophagy, yaitu mekanisme alami tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak. Proses autophagy ini dapat membantu memperbaiki kerusakan sel, mengurangi risiko perkembangan kanker dan meningkatkan umur sel. Dalam beberapa penelitian, puasa intermiten telah terbukti memicu autophagy dan meningkatkan keberlanjutan seluler.


Risiko Kesehatan Dari Puasa Intermiten

Meskipun puasa intermiten menawarkan banyak manfaat kesehatan yang menarik, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menerapkannya sehari-hari. Setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang unik. Bahkan, puasa intermiten bisa berdampak buruk bagi sejumlah orang. Beberapa risiko kesehatannya yang bisa dialami termasuk:


1. Risiko kekurangan nutrisi

Karena waktu makan yang terbatas, sejumlah orang mungkin akan sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian yang diperlukan oleh tubuh. Jika tidak dikelola dengan baik, puasa intermiten dapat menyebabkan defisiensi gizi, serta kekurangan vitamin dan mineral penting.


2. Gangguan pola makan

Puasa intermiten dapat mengganggu pola makan yang sehat dan teratur. Jika tidak dijalankan dengan benar, puasa intermiten dapat menyebabkan kelaparan yang berlebihan atau keinginan makan berlebihan saat waktu makan. Pada akhirnya, akan memicu pola makan yang tidak sehat dan kompulsif.


3. Pengaruh emosional dan mental

Puasa intermiten dapat mempengaruhi kesehatan emosional dan mental seseorang. Beberapa orang mungkin mengalami kecemasan, stres atau perubahan suasana hati yang signifikan saat menjalani puasa intermiten. Selain itu, bagi individu dengan riwayat gangguan makan atau masalah hubungan makan yang buruk, puasa intermiten dapat memperburuk kondisi tersebut.


4. Kekurangan energi

Dalam beberapa kasus, puasa intermiten dapat menyebabkan penurunan energi dan kelesuan. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja sehari-hari, termasuk produktivitas di tempat kerja atau kegiatan fisik yang intens.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, puasa intermiten adalah metode yang menarik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Dengan menggabungkan periode makan dan puasa yang teratur, tubuh dapat memperoleh manfaat seperti peningkatan sensitivitas insulin, penurunan berat badan, pengurangan risiko penyakit jantung, peningkatan fungsi kognitif dan perbaikan kesehatan sel. Namun, penting untuk konsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu sebelum melakukan puasa intermiten untuk memastikan diet ini aman untuk Anda.

Published : 21/08/2023
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
10 JENIS MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH
Continue Reading
MANFAAT KESEHATAN YOGA BAGI TUBUH: MENCAPAI KESEIMBANGAN DAN KESEJAHTERAAN
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

8 JENIS MAKANAN YANG MENGANDUNG KOLAGEN, SANGAT PENTING UNTUK KECANTIKAN KULIT!
Continue Reading
8 JENIS MAKANAN YANG MENGANDUNG OMEGA-3
Continue Reading
7 JENIS MAKANAN YANG MENGANDUNG LEMAK TAK JENUH TUNGGAL
Continue Reading
BUAH UTUH ATAU JUS BUAH: MANA YANG LEBIH BAIK?
Continue Reading