RUPTUR TENDON ACHILLES: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA

RUPTUR TENDON ACHILLES: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA
Image by Mananya Kaewthawee

Ruptur tendon achilles adalah kondisi medis yang terjadi ketika tendon achilles, yaitu tendon terbesar dan terkuat di tubuh yang menghubungkan otot betis ke tumit, mengalami robekan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh aktivitas yang melibatkan tekanan berlebihan atau gerakan tiba-tiba, seperti melompat atau berlari cepat. Ruptur tendon achilles dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam dan membatasi kemampuan seseorang untuk berjalan atau beraktivitas secara normal. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai apa itu ruptur tendon achilles, penyebabnya, gejalanya, serta cara mengatasinya.


Apa Itu Tendon Achilles

Tendon Achilles adalah jaringan kuat dan elastis yang menghubungkan otot betis (gastrocnemius dan soleus) ke tulang tumit (calcaneus). Tendon ini sangat penting dalam berbagai aktivitas fisik, seperti berjalan, berlari, melompat, dan berdiri di ujung jari kaki. Saat mengalami cedera atau tekanan yang berlebihan, tendon achilles bisa mengalami ruptur atau robek.


Penyebab Ruptur Tendon Achilles

Ruptur tendon achilles dapat terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya:


1. Aktivitas fisik yang intens

Aktivitas yang melibatkan gerakan melompat, berlari cepat, atau perubahan arah tiba-tiba seperti dalam olahraga basket, sepak bola, atau tenis, bisa memicu tekanan berlebihan pada tendon achilles.


2. Keseleo atau cedera mendadak

Keseleo atau cedera tiba-tiba saat melakukan aktivitas berat juga bisa menjadi pemicu. Misalnya, jika seseorang melompat dan mendarat dengan posisi kaki yang salah, tendon achilles bisa meregang terlalu kuat dan robek.


3. Kurangnya pemanasan

Tidak melakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga bisa menyebabkan otot dan tendon menjadi kaku, sehingga rentan terhadap cedera.


4. Usia dan kondisi fisik

Seiring bertambahnya usia, tendon achilles cenderung menjadi lebih kaku dan elastisitasnya akan hilang, terutama pada individu di atas usia 30 tahun. Hal ini membuatnya lebih rentan mengalami ruptur.


5. Obat-obatan dan kondisi kesehatan

Beberapa obat, seperti kortikosteroid dan antibiotik fluoroquinolone, diketahui dapat meningkatkan risiko ruptur tendon. Selain itu, kondisi medis seperti obesitas dan diabetes juga dapat melemahkan tendon achilles.


Gejala Ruptur Tendon Achilles

Ruptur tendon achilles biasanya disertai oleh beberapa gejala, yaitu:


1. Rasa sakit mendadak di belakang tumit atau betis

Gejala utama dari ruptur tendon achilles adalah rasa sakit tajam, atau seperti ditendang pada bagian belakang tumit atau betis, yang biasanya muncul secara tiba-tiba.


2. Bunyi “Pop” atau “Krek”

Seseorang mungkin mendengar suara “pop” atau “krek” saat tendon mengalami ruptur. Ini merupakan tanda khas bahwa tendon telah robek.


3. Kesulitan berdiri di ujung jari

Setelah mengalami ruptur tendon achilles, seseorang akan kesulitan berdiri dengan ujung jari kaki atau melakukan gerakan plantar flexion (mengangkat tumit ke atas).


4. Pembengkakan dan memar

Daerah sekitar tendon yang robek biasanya akan membengkak dan memar, serta terasa lembut saat disentuh.


5. Keterbatasan gerak

Ruptur tendon achilles dapat membatasi gerakan kaki, dan membuat berjalan menjadi sangat sulit, atau bahkan tidak mungkin.


Cara Mengatasi Ruptur Tendon Achilles

Ada dua metode utama yang dapat dilakukan untuk mengobati ruptur tendon achilles, yaitu metode bedah dan non bedah. Metode pengobatannya tergantung pada tingkat keparahan cedera serta kondisi kesehatan pasien.


1. Penanganan non bedah

Untuk ruptur yang ringan, metode non bedah seringkali menjadi pilihan. Beberapa cara yang dilakukan antara lain:


Imobilisasi dengan gips atau sepatu ortotik

Pada kasus ruptur yang tidak terlalu parah, Dokter mungkin akan menyarankan imobilisasi dengan menggunakan gips atau sepatu ortotik. Ini akan membantu menjaga tendon dalam posisi yang aman sambil memberi waktu bagi jaringan tendon untuk pulih.


Fisioterapi

Setelah tendon mulai pulih, fisioterapi bertujuan untuk mengembalikan kekuatan otot betis dan fleksibilitas tendon achilles. Latihan-latihan tertentu akan direkomendasikan untuk memperkuat tendon tanpa memberi tekanan berlebihan.


2. Penanganan bedah

Pada kasus ruptur yang parah, atau jika metode non bedah tidak efektif, operasi mungkin diperlukan. Beberapa jenis prosedur bedah untuk ruptur tendon achilles meliputi:


Operasi terbuka

Dalam operasi ini, Dokter akan membuat sayatan di sepanjang tendon achilles untuk mengakses tendon yang rusak dan menjahit kembali jaringan yang robek.


Operasi minimally invasive

Metode ini melibatkan sayatan yang lebih kecil untuk mengurangi jaringan parut. Namun, tidak semua pasien cocok untuk metode ini dan harus didiskusikan terlebih dahulu dengan Dokter.


Setelah operasi, pasien juga perlu melakukan fisioterapi untuk membantu proses pemulihan dan untuk mencegah komplikasi.


Masa Pemulihan Ruptur Tendon Achilles

Masa pemulihan untuk ruptur tendon achilles biasanya memakan waktu antara 6 hingga 12 bulan, tergantung pada tingkat keparahan cedera serta metode pengobatan yang digunakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama masa pemulihan meliputi:


1. Menjaga imobilisasi

Selama beberapa minggu pertama setelah cedera atau operasi, pasien mungkin harus menggunakan alat bantu, seperti gips atau sepatu ortotik, untuk menjaga tendon tetap aman.


2. Latihan pemulihan

Latihan-latihan tertentu di bawah pengawasan ahli fisioterapi akan membantu mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas tendon secara bertahap.


3. Hindari aktivitas berat

Sebaiknya hindari aktivitas berat, seperti berlari atau melompat, selama masa pemulihan untuk mencegah risiko cedera ulang.


Cara Mencegah Ruptur Tendon Achilles

Beberapa langkah berikut dapat dilakukan untuk mengurangi risiko ruptur tendon achilles:


1. Pemanasan sebelum berolahraga

Lakukan pemanasan dan stretching sebelum aktivitas fisik untuk meningkatkan fleksibilitas tendon.


2. Hindari kelebihan latihan

Beri waktu bagi tubuh untuk pulih setelah aktivitas berat, dan hindari latihan yang berlebihan tanpa istirahat yang cukup.


3. Gunakan sepatu yang tepat

Gunakan sepatu yang dirancang khusus untuk aktivitas fisik tertentu untuk mengurangi tekanan pada tendon achilles.


4. Perhatikan kondisi kesehatan

Jika Anda mengkonsumsi obat-obatan tertentu atau memiliki kondisi medis seperti diabetes, lakukan pemeriksaan rutin dan konsultasikan dengan Dokter untuk mengelola risiko cedera.


Kesimpulan

Ruptur tendon achilles adalah cedera yang serius dan memerlukan perhatian medis segera. Pemahaman tentang penyebab, gejala, dan cara penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut. Baik melalui metode non-bedah atau bedah, pengobatan yang tepat dan rehabilitasi yang sesuai sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan meminimalkan risiko cedera ulang.

Published : 28/10/2024
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
CEDERA ROTATOR CUFF: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA
Continue Reading
7 OLAHRAGA YANG AMAN UNTUK PENDERITA ASMA
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

8 JENIS MAKANAN YANG MENGANDUNG KOLAGEN, SANGAT PENTING UNTUK KECANTIKAN KULIT!
Continue Reading
8 JENIS MAKANAN YANG MENGANDUNG OMEGA-3
Continue Reading
7 JENIS MAKANAN YANG MENGANDUNG LEMAK TAK JENUH TUNGGAL
Continue Reading
BUAH UTUH ATAU JUS BUAH: MANA YANG LEBIH BAIK?
Continue Reading