SARAF KEJEPIT: BENARKAH TERLALU LAMA DUDUK BISA MENYEBABKANNYA

Image by Panuwat Dangsungnoen
Bagi banyak pekerja kantoran, duduk dalam waktu lama sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan resiko saraf kejepit? Hernia Nukleus Pulposus (HNP), atau yang lebih dikenal sebagai saraf terjepit, adalah kondisi di mana bantalan tulang belakang menonjol dan menekan saraf di sekitarnya, menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Lalu, benarkah terlalu lama duduk kerja bisa menyebabkan saraf kejepit? Simak terus artikelnya.
Apa Itu Saraf Kejepit
Saraf kejepit, atau dikenal juga sebagai Hernia Nukleus Pulposus (HNP) terjadi ketika nukleus pulposus, yaitu bagian dalam dari bantalan tulang belakang, keluar melalui celah di annulus fibrosus, yaitu lapisan luar cakram tulang belakang yang lebih keras. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan pada saraf tulang belakang, menimbulkan gejala seperti:
- Nyeri punggung bawah yang menjalar ke kaki (Sciatica)
- Kesemutan atau mati rasa pada kaki
- Kelemahan otot di bagian tubuh tertentu
- Gangguan pergerakan atau kesulitan berdiri lama
Bagaimana Terlalu Lama Duduk Menyebabkan Saraf Kejepit
Duduk dalam waktu lama, terutama dengan postur yang buruk, dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempercepat terjadinya HNP akibat kebiasaan duduk terlalu lama:
1. Tekanan berlebih pada tulang belakang
Ketika duduk dalam waktu lama, tekanan pada cakram tulang belakang meningkat lebih tinggi dibandingkan saat berdiri atau berbaring. Posisi duduk yang buruk dapat mempercepat degenerasi cakram dan meningkatkan risiko HNP.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Duduk terlalu lama membuat otot-otot di sekitar tulang belakang menjadi lemah, terutama otot punggung dan perut. Otot-otot ini seharusnya berfungsi untuk menopang tulang belakang, tetapi jika melemah, tekanan akan lebih banyak bertumpu pada cakram tulang belakang, yang berisiko menyebabkan saraf kejepit.
3. Postur duduk yang salah
Posisi duduk membungkuk, atau terlalu maju ke depan, dapat mempercepat degenerasi bantalan tulang belakang. Hal ini dapat mengakibatkan tonjolan nukleus pulposus keluar dari tempatnya, dan menekan saraf tulang belakang.
4. Kurangnya peregangan dan istirahat
Tanpa peregangan atau perubahan posisi, tekanan pada tulang belakang akan terus bertambah. Gerakan kecil seperti berdiri dan berjalan sebentar dapat membantu mengurangi risiko tekanan berlebih pada cakram tulang belakang.
Cara Mencegah Saraf Kejepit Akibat Duduk Terlalu Lama
Agar terhindar dari risiko saraf kejepit akibat duduk terlalu lama, berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:
1. Perbaiki postur duduk
- Pastikan punggung tegak dan bahu rileks
- Gunakan sandaran kursi untuk menopang punggung bagian bawah
- Posisi lutut sejajar atau sedikit lebih tinggi dari pinggul
2. Lakukan peregangan secara rutin
- Berdiri dan berjalan setiap 30-60 menit sekali
- Lakukan peregangan ringan untuk otot punggung, pinggul, dan kaki
- Cobalah latihan core, seperti plank atau bridging, untuk memperkuat otot penyangga tulang belakang
3. Gunakan kursi yang ergonomis
- Pilih kursi dengan sandaran yang dapat disesuaikan
- Gunakan bantal kecil atau lumbar support untuk menjaga lekukan alami punggung bawah
- Pastikan tinggi kursi memungkinkan telapak kaki menapak rata di lantai
4. Rutin berolahraga
- Olahraga seperti berenang, yoga, atau pilates sangat baik untuk kesehatan tulang belakang
- Hindari duduk dalam satu posisi terlalu lama tanpa bergerak
- Gunakan standing desk (meja berdiri) jika memungkinkan
Kesimpulan
Terlalu lama duduk memang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena saraf kejepit, terutama jika dilakukan dengan postur yang salah dan minim aktivitas fisik. Untuk mencegahnya, penting untuk memperbaiki postur duduk, rutin melakukan peregangan, serta rutin berolahraga, agar kesehatan tulang belakang tetap terjaga. Jika Anda mengalami nyeri punggung yang tidak kunjung membaik, segera konsultasi dengan Dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.