SIROSIS HATI: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA
Image by peakSTOCK
Sirosis hati merupakan kondisi yang ditandai dengan pembentukan jaringan parut pada organ hati akibat kerusakan jangka panjang. Kondisi ini biasanya berkembang secara perlahan, dan seringkali terjadi akibat penyakit hati jangka panjang, seperti hepatitis atau mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Hati merupakan organ vital yang berperan dalam menyaring racun, memproduksi protein penting, serta menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Ketika fungsi hati terganggu akibat sirosis, tubuh bisa mengalami berbagai masalah kesehatan serius.
Penyebab Sirosis Hati
Sirosis hati dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang menyebabkan kerusakan hati dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa penyebab utama dari sirosis hati:
1. Hepatitis kronis (Hepatitis B dan C)
Infeksi virus hepatitis B dan C yang berlangsung lama dapat menyebabkan peradangan hati kronis, yang pada akhirnya memicu perkembangan sirosis. Hepatitis C adalah penyebab umum dari sirosis di banyak negara.
2. Konsumsi alkohol berlebihan
Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama, merupakan salah satu penyebab utama sirosis hati. Alkohol merusak sel-sel hati dan menyebabkan peradangan, yang dapat berujung pada pembentukan jaringan parut.
3. Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD)
Kondisi ini terjadi ketika lemak menumpuk di hati tanpa ada hubungan dengan konsumsi alkohol. NAFLD sering terkait dengan obesitas, diabetes tipe 2, dan gaya hidup yang tidak sehat.
4. Penyakit genetik
Beberapa penyakit genetik, seperti hemokromatosis (penyakit kelebihan zat besi) dan penyakit Wilson (penyakit akumulasi tembaga), dapat menyebabkan kerusakan hati jangka panjang, yang dapat memicu sirosis.
5. Gangguan autoimun
Penyakit autoimun, seperti hepatitis autoimun, dapat menyebabkan peradangan hati kronis. dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan hati yang sehat, menyebabkan kerusakan dan jaringan parut.
6. Penyumbatan saluran empedu
Kondisi seperti sirosis bilier primer atau kolangitis sklerosis primer dapat mempengaruhi saluran empedu dan menyebabkan kerusakan pada hati, yang akhirnya memicu sirosis.
Gejala Sirosis Hati
Pada tahap awal, sirosis hati sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, seiring dengan perkembangan penyakit, gejala-gejala berikut dapat muncul:
1. Kelelahan dan lemah
Penderita sirosis sering merasa lemah dan mudah lelah, meskipun melakukan aktivitas ringan.
2. Penurunan berat badan
Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang signifikan bisa menjadi tanda awal sirosis.
3. Pembengkakan di kaki dan perut (Edema dan Asites)
Sirosis menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh, terutama di kaki (edema) dan di rongga perut (asites).
4. Kulit dan mata menguning (Jaundice)
Sirosis dapat menyebabkan penumpukan bilirubin, zat kuning yang dihasilkan oleh hati, sehingga kulit dan mata menjadi kuning.
5. Gatal-gatal pada kulit
Penumpukan racun dalam tubuh karena hati tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan gatal yang intens pada kulit.
6. Mudah memar dan berdarah
Sirosis dapat mengganggu produksi protein yang diperlukan untuk pembekuan darah, sehingga penderita lebih mudah mengalami perdarahan atau memar.
7. Pembesaran hati dan limpa
Sirosis dapat menyebabkan hati dan limpa membesar, yang bisa teraba di bawah tulang rusuk.
Komplikasi Sirosis Hati
Sirosis hati dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Beberapa diantaranya meliputi:
1. Gagal hati
Ketika hati tidak lagi mampu melakukan fungsi vitalnya, kondisi ini disebut gagal hati.
2. Perdarahan varises
Tekanan darah yang meningkat di vena portal akibat sirosis dapat menyebabkan varises di esofagus yang bisa pecah dan menyebabkan perdarahan hebat.
3. Ensefalopati hepatik
Ketidakmampuan hati untuk membuang racun dari darah dapat menyebabkan gangguan fungsi otak.
4. Kanker hati
Penderita sirosis berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker hati.
Cara Mengatasi Sirosis Hati
Pengobatan sirosis hati bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi sirosis hati:
1. Menghindari alkohol
Salah satu langkah utama dalam pengobatan sirosis adalah menghentikan konsumsi alkohol, terutama jika penyebab utamanya adalah mengkonsumsi alkohol berlebihan.
2. Mengobati hepatitis
Jika sirosis disebabkan oleh hepatitis B atau C, pengobatan antivirus dapat membantu mengendalikan infeksi dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada hati.
3. Mengurangi berat badan
Bagi penderita penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), mengurangi berat badan dengan diet sehat dan berolahraga dapat membantu memperlambat perkembangan sirosis.
4. Obat untuk mengendalikan gejala
Beberapa obat dapat diberikan untuk mengatasi gejala sirosis, seperti diuretik untuk mengurangi pembengkakan, obat untuk mencegah perdarahan varises, dan obat untuk mengurangi gatal.
5. Transplantasi hati
Pada kasus sirosis hati yang lebih parah, transplantasi hati mungkin diperlukan jika fungsi hati tidak bisa lagi dipertahankan. Ini adalah satu-satunya cara untuk menyembuhkan sirosis yang telah berkembang ke tahap lanjut.
Kesimpulan
Sirosis hati adalah kondisi serius yang dapat berdampak besar pada kesehatan seseorang. Penting untuk memahami penyebab, gejala, dan komplikasi sirosis hati agar dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Langkah pencegahan seperti menghindari alkohol berlebihan, menjaga pola makan sehat, dan mengobati penyakit hati secara dini sangat penting untuk mencegah berkembangnya sirosis. Jika Anda memiliki gejala atau faktor risiko sirosis hati, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.