WHIPLASH INJURY: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA
Image by Aleksej Sarifulin
Whiplash injury adalah cedera leher akibat gerakan tiba-tiba, yang menyebabkan leher terhentak maju dan mundur dengan cepat. Cedera ini sering terjadi akibat kecelakaan mobil, terutama tabrakan dari belakang. Namun, whiplash juga bisa terjadi akibat aktivitas lain seperti olahraga kontak, jatuh, atau kekerasan fisik.
Penyebab Whiplash Injury
Whiplash terjadi ketika kepala dan leher bergerak secara mendadak dan ekstrem, menyebabkan ketegangan pada otot, ligamen, dan jaringan lunak di sekitar leher. Beberapa penyebab umum whiplash meliputi:
1. Kecelakaan mobil
Tabrakan dari belakang adalah penyebab utama whiplash. Saat kendaraan tiba-tiba berhenti atau tertabrak dari belakang, kepala penumpang bisa terlempar ke depan lalu kembali ke belakang dengan cepat, menyebabkan cedera pada leher.
2. Olahraga kontak
Olahraga seperti sepak bola, rugby, tinju, atau gulat dapat meningkatkan risiko whiplash karena adanya benturan yang kuat pada kepala dan leher.
3. Jatuh atau cedera fisik
Jatuh dari ketinggian atau terpeleset juga dapat menyebabkan kepala bergerak secara tiba-tiba, memicu whiplash injury.
4. Kekerasan fisik
Pukulan keras di kepala atau tubuh juga dapat menyebabkan whiplash.
Gejala Whiplash Injury
Gejala whiplash bisa muncul segera setelah cedera, atau beberapa jam hingga beberapa hari kemudian. Berikut beberapa gejala umum whiplash:
1. Nyeri dan kekakuan leher
Rasa sakit di leher yang semakin memburuk saat bergerak adalah gejala paling umum dari whiplash.
2. Sakit kepala
Cedera ini sering menyebabkan sakit kepala, terutama di bagian belakang kepala dan menjalar ke dahi atau pelipis.
3. Nyeri bahu dan punggung atas
Otot bahu dan punggung bagian atas bisa menjadi kaku dan nyeri akibat tekanan yang dialami saat cedera.
4. Pusing dan mual
Whiplash bisa mempengaruhi keseimbangan dan menyebabkan pusing atau mual.
5. Kesemutan atau mati rasa di lengan
Jika saraf di leher terpengaruh, penderita bisa merasakan sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan lengan.
6. Kesulitan konsentrasi dan gangguan tidur
Dalam beberapa kasus, whiplash injury bisa menyebabkan seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, mudah lelah, atau gangguan tidur akibat nyeri yang terus-menerus.
Diagnosis Whiplash Injury
Jika mengalami gejala whiplash, segera periksa ke Dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter biasanya akan melakukan:
- Pemeriksaan fisik untuk menilai rentang gerak dan sensitivitas nyeri pada leher.
- Rontgen untuk melihat apakah ada cedera tulang belakang atau patah tulang.
- MRI atau CT Scan untuk mengevaluasi kerusakan jaringan lunak, ligamen, atau saraf.
Cara Mengatasi Whiplash Injury
Sebagian besar kasus whiplash dapat sembuh dalam beberapa minggu dengan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa cara mengatasi whiplash:
1. Cukup istirahat
Memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih sangat penting. Namun, terlalu lama beristirahat juga bisa menyebabkan kekakuan otot.
2. Terapi dingin dan panas
- Kompres dingin: Gunakan es yang dibungkus kain selama 15-20 menit setiap beberapa jam dalam 2 hari pertama untuk mengurangi peradangan.
- Kompres panas: Setelah 48 jam, gunakan kompres panas untuk merelaksasi otot yang tegang.
3. Obat pereda nyeri
Obat seperti ibuprofen atau paracetamol dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan.
4. Terapi fisik dan latihan peregangan
- Latihan leher ringan seperti memutar kepala perlahan dapat membantu mengembalikan fleksibilitas dan kekuatan otot.
- Fisioterapi mungkin diperlukan jika gejala tidak membaik dalam beberapa minggu.
5. Pijat dan akupunktur
Pijat terapeutik dan akupunktur bisa membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah.
6. Menggunakan penyangga leher
Dalam beberapa kasus, Dokter mungkin menyarankan penggunaan penyangga leher untuk menjaga stabilitas dan mengurangi beban pada otot. Namun, penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan kelemahan otot.
Kapan Harus ke Dokter
Segera cari bantuan medis jika mengalami:
- Nyeri yang semakin parah atau tidak membaik dalam beberapa minggu.
- Kelemahan, mati rasa, atau kesulitan menggerakkan lengan dan tangan.
- Gangguan penglihatan, sulit berbicara, atau kehilangan keseimbangan.
Cara Mencegah Whiplash Injury
Meskipun tidak selalu bisa dihindari, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko whiplash, yaitu:
1. Gunakan sabuk pengaman
Sabuk pengaman membantu menjaga tubuh tetap pada posisinya saat terjadi tabrakan, yang dapat mengurangi risiko whiplash.
2. Atur sandaran kepala dengan benar
Pastikan sandaran kepala di mobil berada pada ketinggian yang sesuai untuk menopang kepala dan leher dengan baik.
3. Gunakan teknik yang benar saat berolahraga
Pemanasan sebelum olahraga, dan menggunakan teknik yang tepat, dapat mengurangi risiko cedera leher.
4. Jaga postur tubuh
Duduk dan berdiri dengan postur yang baik membantu menjaga keseimbangan otot dan mengurangi ketegangan di leher.
Kesimpulan
Whiplash injury adalah cedera leher yang umum terjadi akibat gerakan mendadak kepala dan leher, terutama dalam kecelakaan mobil. Gejalanya bisa berupa nyeri leher, sakit kepala, hingga kesemutan di tangan. Diagnosis yang tepat dan perawatan yang cepat sangat penting untuk pemulihan. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko whiplash dapat diminimalkan. Jika mengalami gejala yang parah, segera konsultasikan dengan Dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.