CARDIOTOCOGRAPHY (CTG): KAPAN IBU HAMIL MEMERLUKANNYA?

CARDIOTOCOGRAPHY (CTG): KAPAN IBU HAMIL MEMERLUKANNYA?
Image by ronnisugiharto

Cardiotocography (CTG) adalah suatu metode pemantauan, yang umumnya digunakan selama kehamilan untuk memonitor detak jantung janin dan kontraksi rahim ibu. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, kapan sebaiknya ibu hamil melakukan CTG? Pemantauan ini sangat penting untuk memastikan kesehatan janin dan ibu hamil. Artikel ini akan menjelaskan kapan sebaiknya ibu hamil melibatkan diri dalam prosedur CTG.


Kapan Sebaiknya Ibu Hamil Melakukan Cardiotocography (CTG)?

Berikut adalah 7 skenario dimana ibu hamil sebaiknya melakukan cardiotocography (CTG).


1. Trimester terakhir kehamilan

Pada umumnya, CTG lebih sering dilakukan pada trimester terakhir kehamilan. Pada periode ini, janin telah mencapai tahap perkembangan yang matang, dan detak jantungnya menjadi kunci dalam memastikan kesehatannya. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, CTG dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan janin, seperti asupan oksigen yang tidak mencukupi, atau masalah detak jantung.


2. Riwayat kehamilan risiko tinggi

Jika seorang ibu hamil memiliki riwayat kehamilan risiko tinggi, CTG mungkin direkomendasikan lebih awal dalam kehamilan. Faktor-faktor risiko ini mungkin melibatkan kehamilan ganda, penyakit kronis ibu, atau riwayat komplikasi kehamilan sebelumnya. Pemantauan lebih intensif dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah lebih dini, memberikan perawatan yang lebih efektif dan meningkatkan peluang kelahiran yang sehat.


3. Komplikasi kesehatan selama kehamilan

Jika ibu hamil mengalami komplikasi kesehatan selama kehamilan, seperti preeklamsia atau diabetes gestasional, CTG dapat menjadi instrumen yang sangat berharga. Pemantauan detak jantung janin dan kontraksi rahim secara teratur dapat membantu dokter memahami dampak kondisi kesehatan ibu terhadap janin. Dengan demikian, tindakan medis yang sesuai dapat diambil untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.


4. Melebihi usia kehamilan 40 minggu

Kehamilan yang melebihi usia 40 minggu (post-term pregnancy) dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk masalah plasenta atau gangguan sirkulasi. Dalam kasus seperti ini, CTG dapat direkomendasikan secara rutin untuk memastikan kesehatan janin dan mengambil tindakan jika diperlukan. Pemantauan intensif pada tahap ini dapat membantu mencegah masalah yang dapat timbul akibat usia kehamilan yang lebih panjang.


5. Pergerakan janin yang tidak biasa

Jika seorang ibu hamil merasa bahwa pergerakan janinnya tidak biasa atau berkurang, ini bisa merupakan indikator bahwa ada masalah yang terjadi. CTG dapat membantu memeriksa detak jantung janin dan memberikan gambaran tentang kesehatannya. Dokter dapat menggunakan hasil pemantauan ini untuk mengevaluasi apakah janin menerima asupan oksigen dan nutrisi yang cukup.


6. Kontraksi rahim yang intensif

Ibu hamil yang mengalami kontraksi rahim intensif mungkin juga perlu menjalani CTG. Kontraksi yang kuat dapat mempengaruhi aliran darah ke janin, dan pemantauan ini dapat membantu mengidentifikasi apakah janin mengalami stres atau tidak. Dengan begitu, langkah-langkah dapat diambil untuk mengelola kontraksi dan menjaga kesehatan janin.


7. Kondisi medis ibu yang memerlukan pemantauan ekstra

Jika ibu hamil menderita kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, CTG mungkin diperlukan sebagai bagian dari pemantauan yang lebih intensif. Kondisi medis tersebut dapat mempengaruhi kesehatan janin, dan pemantauan detak jantung janin dapat membantu dokter membuat keputusan terbaik untuk kesehatan ibu dan janin.


Kesimpulan

Dalam banyak kasus, CTG menjadi alat penting untuk memantau kesehatan janin selama kehamilan. Meskipun umumnya dilakukan pada trimester terakhir, beberapa kondisi atau faktor risiko kesehatan tertentu dapat memerlukan pemantauan lebih awal atau lebih sering. Penting bagi ibu hamil untuk tetap berkomunikasi secara terbuka dengan dokter mereka dan mengikuti petunjuk yang diberikan untuk memastikan bahwa kesehatan mereka dan janinnya terjaga dengan baik.


Seiring perkembangan teknologi medis, CTG telah menjadi alat yang sangat efektif untuk memantau kesehatan janin dan memberikan informasi yang berharga kepada dokter. Dengan pemantauan yang tepat, dokter dapat mengidentifikasi masalah potensial lebih awal, memberikan perawatan yang sesuai dan memastikan kelahiran yang sehat bagi ibu dan janin. Oleh karena itu, CTG adalah langkah preventif yang penting untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan selama masa kehamilan.

Published : 26/02/2024
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
BAHAYA IBU HAMIL MAKAN MIE INSTAN: PAHAMI RESIKONYA DAN ALTERNATIF YANG SEHAT
Continue Reading
KEHAMILAN PADA USIA LANJUT (KEHAMILAN GERIATRI): RISIKO DAN TANTANGAN YANG PERLU DIKETAHUI
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

5 RESEP SARAPAN SEHAT: CEPAT DAN MUDAH DIBUAT
Continue Reading
URUTAN BAGIAN DAGING AYAM DARI YANG PALING SEHAT HINGGA PALING TIDAK SEHAT
Continue Reading
URUTAN BAGIAN DAGING SAPI DARI YANG PALING SEHAT HINGGA PALING TIDAK SEHAT
Continue Reading
ABALON: KANDUNGAN GIZI DAN MANFAAT KESEHATANNYA
Continue Reading