PREEKLAMSIA (TOKSEMIA) DALAM KEHAMILAN: PENYEBAB, GEJALA DAN PENCEGAHAN
Image by bernardbodo
Kehamilan adalah periode yang penuh harapan dan kebahagiaan dalam kehidupan seorang wanita. Namun, di tengah kebahagiaan tersebut, ada berbagai masalah kesehatan yang dapat muncul. Salah satunya adalah preeklamsia, yang dikenal juga sebagai toksemia. Karena termasuk penyakit langka, banyak yang tidak tahu tentang kondisi ini. Namun, preeklamsia adalah masalah kesehatan serius, yang bisa mengancam nyawa jika tidak diobati. Artikel ini akan menjelaskan apa itu preeklamsia, penyebabnya, gejalanya, serta metode pengobatan yang tersedia.
Apa Itu Preeklamsia?
Preeklamsia adalah gangguan serius yang dapat terjadi selama kehamilan dan juga setelah persalinan. Gangguan ini mempengaruhi sistem kardiovaskular dan organ-organ lain dalam tubuh wanita hamil. Preeklamsia ditandai oleh peningkatan tekanan darah yang signifikan, biasanya di atas 140/90 mmHg, serta adanya protein dalam urin, yang dikenal sebagai proteinuria. Preeklamsia sering kali terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
Penyebab Preeklamsia
Meskipun penyebab pasti preeklamsia belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Beberapa diantaranya adalah:
1. Genetika
Jika ada riwayat preeklamsia dalam keluarga, risiko kemunculannya pada wanita hamil juga lebih tinggi.
2. Kehamilan pertama
Wanita yang sedang mengandung anak pertama kali memiliki risiko preeklamsia yang lebih tinggi.
3. Kehamilan ganda atau lebih
Jika Anda mengandung dua anak sekaligus (kembar), risiko preeklamsia akan meningkat.
4. Usia
Wanita yang hamil di usia muda (di bawah 20) atau di usia lanjut (di atas 35) memiliki risiko preeklamsia yang lebih tinggi.
5. Obesitas
Wanita dengan obesitas sebelum memiliki risiko preeklamsia yang lebih tinggi.
6. Riwayat penyakit kardiovaskular
Riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi sebelum kehamilan dapat meningkatkan risiko preeklamsia.
7. Riwayat preeklamsia sebelumnya
Jika seorang wanita pernah mengalami preeklamsia dalam kehamilan sebelumnya, risikonya akan lebih tinggi pada kehamilan berikutnya.
Gejala Preeklamsia
Ada beberapa gejala yang bisa dialami ibu yang menderita preeklamsia, yaitu:
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah di atas 140/90 mmHg adalah tanda klasik preeklamsia.
2. Proteinuria
Pemeriksaan urine yang menunjukkan adanya protein dalam jumlah yang berlebihan.
3. Pembengkakan
Pembengkakan tangan, kaki, wajah, atau perut juga bisa terjadi.
4. Nyeri di perut bagian atas
Nyeri di bagian atas perut, terutama di bawah tulang rusuk, juga merupakan satu tanda preeklamsia.
5. Gangguan penglihatan
Preeklamsia dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau bintik-bintik cahaya.
6. Mual dan muntah
Mual yang luar biasa atau muntah berlebihan juga bisa terjadi.
7. Trombositopenia
Trombositopenia, atau penurunan jumlah trombosit, juga bisa terjadi pada wanita yang menderita preeklamsia.
8. Kesulitan bernapas
Preeklamsia juga bisa menyebabkan kesulitan bernapas bagi ibu yang sedang hamil.
Pengobatan Preeklamsia
Pengobatan preeklamsia tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Dalam beberapa kasus, preeklamsia bisa dikendalikan melalui perubahan gaya hidup dan pengawasan ketat oleh dokter kandungan. Namun, jika preeklamsia sudah parah, intervensi medis serius mungkin diperlukan.
1. Pemantauan rutin
Dokter akan memantau tekanan darah dan proteinuria secara teratur selama kehamilan.
2. Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti obat antihipertensi, mungkin diperlukan untuk mengendalikan tekanan darah.
3. Istirahat di rumah atau di rumah sakit
Untuk preeklamsia ringan, istirahat di rumah mungkin cukup. Namun, untuk preeklamsia berat, rawat inap di rumah sakit diperlukan.
4. Persalinan
Untuk preeklamsia berat, persalinan dini mungkin diperlukan, bahkan jika janin belum cukup usia. Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko persalinan dini untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janin.
5. Pemantauan janin
Janin juga akan dipantau secara ketat selama kehamilan. Jika ada tanda-tanda stres janin yang signifikan, intervensi medis lebih lanjut mungkin diperlukan.
Cara Mencegah Preeklamsia
Meskipun preeklamsia tidak selalu dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kondisi ini:
1. Periksa kesehatan rutin
Mengunjungi dokter kandungan secara teratur selama kehamilan adalah langkah penting untuk mendeteksi preeklamsia lebih awal.
2. Makan sehat
Mengkonsumsi makanan sehat, rendah garam dan kaya nutrisi akan membantu mengendalikan tekanan darah.
3. Aktivitas fisik yang teratur
Melakukan aktivitas fisik secara teratur selama kehamilan dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat.
4. Menghindari merokok dan minuman beralkohol
Merokok dan alkohol dapat meningkatkan risiko preeklamsia, jadi hindarilah kebiasaan tersebut selama kehamilan.
5. Pengobatan tekanan darah tinggi
Jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu tentang pengobatan yang aman selama kehamilan.
Kesimpulan
Preeklamsia adalah kondisi medis serius yang dapat mempengaruhi kehamilan. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Gejala preeklamsia mencakup tekanan darah tinggi, proteinuria, pembengkakan, nyeri perut bagian atas dan gangguan penglihatan. Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan kondisi, dengan pilihan termasuk pemantauan rutin, obat-obatan, istirahat, persalinan dan pemantauan janin. Pencegahan termasuk periksa kesehatan rutin, makan sehat, aktivitas fisik dan menghindari merokok dan alkohol. Dengan perawatan yang tepat dan perhatian medis yang baik, banyak wanita dengan preeklamsia dapat menghadapi kehamilan dengan sukses. Sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter untuk pengawasan dan pengobatan yang tepat saat menghadapi risiko preeklamsia selama kehamilan.