KEPITING: KANDUNGAN GIZI, SERTA MANFAAT DAN RESIKO KESEHATANNYA

Image by JiaWei Kuo
Kepiting adalah salah satu jenis seafood yang digemari karena rasanya yang lezat dan kandungan nutrisinya yang kaya. Selain menjadi sumber protein yang baik, kepiting juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, di balik manfaatnya, mengkonsumsi kepiting juga memiliki beberapa resiko kesehatan yang perlu diwaspadai.
Kandungan Gizi Kepiting
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), setiap 100 gram kepiting jenis king crab yang telah direbus mengandung:
Kalori | : 97 |
Lemak | : 1.5 gram |
Kolesterol | : 53 miligram |
Sodium | : 1 gram |
Kalium | : 262 miligram |
Karbohidrat | : 0 gram |
Protein | : 19 gram |
Manfaat Kesehatan Kepiting
Berikut adalah beberapa manfaat kepiting bagi kesehatan tubuh:
1. Kaya akan protein
Kepiting diketahui mengandung protein dalam jumlah yang cukup tinggi. Protein berperan penting dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, membentuk massa otot, serta menjaga kesehatan kulit dan rambut.
2. Kaya akan omega-3
Menurut penelitian, kandungan asam lemak omega-3 dalam kepiting sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung karena dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL), dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, omega-3 juga dapat mendukung fungsi otak, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
3. Mengandung vitamin B12
Kepiting juga diketahui mengandung vitamin B12. Menurut penelitian, vitamin B12 sangat penting untuk produksi sel darah merah, dan untuk menjaga kesehatan sistem saraf. Mengkonsumsi kepiting dapat membantu mencegah anemia dan meningkatkan energi tubuh.
4. Sumber mineral penting
Kepiting juga mengandung berbagai mineral seperti zinc (seng), tembaga, selenium, dan fosfor. Semua mineral tersebut memiliki peran tersendiri dalam meningkatkan daya tahan tubuh, memperkuat tulang, dan mendukung metabolisme tubuh.
5. Baik untuk kesehatan mata
Menurut penelitian, kandungan vitamin A dan antioksidan dalam kepiting dapat membantu jaga kesehatan mata dan mengurangi risiko gangguan penglihatan seiring bertambahnya usia.
Risiko Kesehatan Konsumsi Kepiting
Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan mengkonsumsi kepiting:
1. Kandungan kolesterol yang tinggi
Meski bermanfaat bagi kesehatan jantung, kepiting juga mengandung kadar kolesterol yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, terutama oleh pengidap kolesterol tinggi atau penyakit jantung, kepiting bisa meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.
2. Alergi
Beberapa orang memiliki alergi terhadap seafood, termasuk kepiting. Reaksi alergi yang bisa terjadi berupa gatal-gatal, bengkak, mual, muntah, hingga kesulitan bernapas. Jika Anda memiliki riwayat alergi seafood, sebaiknya hindari konsumsi kepiting.
3. Kemungkinan terpapar logam berat
Kepiting yang berasal dari perairan yang tercemar, berisiko mengandung logam berat seperti merkuri dan kadmium. Paparan logam berat dalam jumlah besar sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
4. Resiko infeksi bakteri dan parasit
Mengkonsumsi kepiting mentah (sashimi), atau yang tidak dimasak sampai matang, bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri seperti Vibrio atau parasit, yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, pastikan kepiting dimasak sampai matang sebelum dikonsumsi.
5. Kandungan natrium yang tinggi
Kepiting mengandung natrium dalam jumlah cukup tinggi, terutama jika diolah dengan garam atau bumbu tambahan. Asupan natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan masalah ginjal.
Kesimpulan
Kepiting adalah makanan laut yang kaya nutrisi dan menawarkan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh, hingga mendukung kesehatan jantung dan otak. Namun, mengkonsumsi kepiting juga memiliki resiko, terutama bagi pengidap kolesterol tinggi, atau bagi yang memiliki riwayat alergi. Oleh karena itu, penting untuk mengkonsumsi kepiting dalam jumlah yang wajar, membeli kepiting dari sumber yang bersih dan terpercaya, serta memasaknya sampai matang, agar manfaatnya dapat diperoleh secara maksimal tanpa membahayakan kesehatan.