MANFAAT KESEHATAN, EFEK SAMPING DAN KANDUNGAN GIZI TERONG BELANDA
Image by peterzsuzsa / istockphoto
Di Indonesia, buah tamarillo seringkali disebut sebagai "Terong belanda". Namun sebenarnya buah yang termasuk dalam keluarga terong ini bukan berasal dari Belanda. Lalu mengapa masyarakat Indonesia menyebutnya "Terong belanda"?
Sedikit sejarah
Terong belanda diyakini berasal dari Amerika Latin, Peruvian Andes, Bolivia, Ekuador dan mungkin Chile. Pada tahun 1941, tentara Belanda membawa terong belanda untuk pertama kalinya ke Indonesia untuk dibudidayakan. Terong belanda yang pertama dibudidayakan di wilayah Bogor, dimana datarannya tinggi dan udaranya sejuk. Terong belanda merupakan buah eksotis yang sulit ditemukan di pasar maupun supermarket. Namun, Terong belanda gampang ditemukan di Sumatera Utara, terutama di Karo dan Berastagi. Hasil Terong belanda dari daerah tersebut seringkali diekspor ke berbagai negara lain.
Dikenal memiliki rasa yang asam dan bentuk yang mungil, terong belanda termasuk buah dari keluarga terong yang berwarna merah atau kuning jingga. Selain rasanya lezat, terong belanda bermanfaat untuk kesehatan tubuh bila dikonsumsi secara tepat. Kira-kira, apa saja kandungan gizi dan manfaat kesehatan terong belanda?
Fakta nutrisi
Menurut jurnal Crop & Food Research, setiap ± 100 gram terong belanda mengandung:
Kalori | : 31 |
Karbohidrat | : 3.8 gram |
Protein | : 2 gram |
Lemak Total | : 0.36 gram |
Kolesterol | : 0 miligram |
Serat | : 3.3 gram |
Folat | : 4 mikrogram |
Vitamin A | : 189.17 mikrogram |
Vitamin C | : 29.8 miligram |
Vitamin E | : 2.09 miligram |
Tiamin (Vitamin B1) | : 0.043 miligram |
Riboflavin (Vitamin B2) | : 0.06 mikrogram |
Niacin (Vitamin B3) | : 0.271 miligram |
Kalium | : 321 miligram |
Natrium | : 1.44 miligram |
Kalsium | : 10.7 miligram |
Zat Besi | : 0.57 miligram |
Magnesium | : 20.6 miligram |
Mangan | : 114 mikrogram |
Fosfor | : 38.9 miligram |
Zinc | : 0.15 miligram |
Manfaat kesehatan
Berikut adalah manfaat kesehatan terong belanda:
1. Menjaga diabetes
Kandungan serat yang dimiliki terong belanda dapat membantu menjaga kadar gula di dalam aliran darah agar tetap stabil. Buah ini juga tergolong dalam makanan dengan indeks glikemik yang rendah, sehingga tidak menyebabkan peningkatan gula darah. Selain itu, terong belanda juga mengandung asam klorogenat yang mampu menunda terjadinya diabetes dan membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
2. Mengatasi masalah pencernaan
Seperti dijelaskan sebelumnya, terong belanda mengandung jumlah serat yang relatif tinggi. Oleh karena itu, terong belanda bisa bantu mengatasi masalah pencernaan seperti diare, perut kembung, sembelit dan lain-lain. Mengkonsumsi terong belanda secara rutin dapat melancarkan buang air besar dan meningkatkan penyerapan nutrisi dalam tubuh. Terong belanda bahkan diyakini mampu merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan menghilangkan bakteri jahat secara efektif.
3. Mencegah kanker
Terong belanda mengandung jumlah antioksidan (anthocyanin, polyphenolic, flavonoid dan asam klorogenat) yang cukup tinggi, sehingga bisa bantu mencegah tubuh dari berbagai jenis kanker. Antioksidan dalam terong belanda juga bisa melindungi semua sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan infeksi radikal bebas agar kerusakan DNA tidak terjadi.
4. Menjaga metabolisme tubuh
Berbagai vitamin B yang terkandung dalam terong belanda berperan penting untuk menjaga metabolisme tubuh. Terutama, vitamin B kompleks yang menjadi kunci beberapa enzim metabolisme. Oleh karena itu, mengkonsumsi terong belanda secara rutin akan meningkatkan energi tubuh.
5. Baik untuk kulit
Terong belanda dipercaya bisa menyehatkan kulit karena mengandung vitamin A, C, dan juga E. Selain itu, kandungan antosianin, fenol dan flavonoid dapat menjaga kulit dari stres oksidatif dan polusi. Vitamin C sangat penting untuk mendapatkan kulit sempurna dan bercahaya dengan alami. Dengan mengkonsumsi terong belanda secara rutin, kulit tidak akan rentan terhadap bintik-bintik penuaan dan keriput.
6. Meningkatkan sistem imun
Seperti buah-buahan sitrus, terong belanda mengandung jumlah vitamin C yang relatif banyak. Vitamin C sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar bisa lebih kuat dalam melawan bakteri infeksius dan infeksi mikroorganisme.
7. Bantu menjaga berat badan
Kandungan asam dalam terong belanda mampu membantu mengurangi lemak dalam tubuh. Namun, untuk memaksimalkan manfaat terong belanda tersebut, imbangi dengan berolahraga rutin dan menjaga porsi makan.
8. Menjaga darah tinggi
Terong belanda dianggap ampuh dalam mengontrol tekanan darah tinggi karena kandungan kaliumnya yang cukup tinggi. Sebuah studi yang dilakukan oleh AHA Journals mengatakan bahwa kalium memiliki peran penting untuk mengontrol tekanan darah. Berbagai percobaan menggunakan suplemen kalium menunjukkan bahwa kalium mampu menurunkan tekanan darah secara signifikan, terutama pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi alias hipertensi.
9. Baik untuk mata
Kandungan Vitamin A dalam terong belanda mampu mengembalikan kelembaban dari selaput mata yang berperan untuk melindungi mata dari bakteri dan virus. Selaput ini juga mampu menjaga indera penglihatan dari infeksi dan menurunkan risiko penyakit mata seperti katarak hingga degenerasi makula.
10. Baik untuk kesehatan jantung
Terong belanda mengandung magnesium yang baik untuk sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Ditambah lagi, antioksidan yang terkandung di dalamnya mampu mengurangi stres oksidatif yang dapat menyebabkan stroke.
Demikian adalah kandungan gizi dan manfaat kesehatan terong belanda. Lalu, bagaimana cara mengkonsumsi terong belanda agar bisa dapatkan manfaat kesehatannya?
Cara mengkonsumsi terong belanda
Berikut adalah cara yang tepat untuk mengkonsumsi terong belanda.
1. Mentah
Jika ingin mengkonsumsinya dalam keadaan mentah, cuci bersih terong belanda terlebih dahulu. Lalu, belah menjadi dua bagian dan gunakan sendok untuk mengambil daging buahnya. Jangan makan kulitnya karena rasanya pahit. Jika terong belanda terasa asam, taburi sedikit gula.
2. Jus
Terong belanda juga bisa dijadikan jus. Sebelum memasukan terong belanda ke dalam blender, potonglah dagingnya menjadi bagian kecil dan kupas kulitnya. Jika ingin membuatnya merasa lebih segar, berikan es batu secukupnya.
Setelah penjelasan tersebut, sudah tidak heran lagi bahwa terong belanda memiliki segudang nutrisi dan manfaat kesehatan. Ditambah lagi, mengkonsumsinya juga sangat mudah, bisa dimakan mentah atau dijus.
Apakah ada dampak buruk jika mengkonsumsi terong belanda dalam jumlah berlebihan?
Sebetulnya, para ilmuwan belum menemukan efek negatif yang dapat dipicu oleh terong belanda. Namun, semua makanan atau minuman yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.
Salah satu zat yang terkandung dalam terong belanda adalah flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu jenis antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melawan radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh. Kadar antioksidan di dalam tubuh harusnya seimbang dengan kadar radikal bebas yang masuk kedalam tubuh. Sehingga, tidak terjadi kekurangan atau kelebihan antioksidan dalam tubuh.
Mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah banyak, baik dalam makanan seperti terong belanda atau suplemen, bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Diantaranya adalah:
1. Penuaan dini
Penuaan dini menyebabkan kondisi orang yang masih berusia muda tampak seperti sudah berusia tua, karena kulitnya menjadi keriput serta tampak lebih tua, membuat penampilan seseorang menjadi kurang menarik.
2. Mengganggu kerja tubuh
Jika mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah berlebihan, radikal bebas dalam tubuh akan habis. Sebetulnya, radikal bebas juga diperlukan oleh tubuh untuk memicu produksi antioksidan. Mengkonsumsi makanan sehat, seperti terong belanda, memang bagus untuk peningkatan antioksidan, tapi dalam jumlah secukupnya saja.
3. Bisa memicu kanker
Meski jarang terjadi, kanker dapat muncul jika kadar antioksidan dalam tubuh terlalu banyak. Hal ini mungkin terjadi saat orang-orang mengira bahwa mengkonsumsi antioksidan baik untuk tubuh, padahal konsumsinya harus dalam jumlah secukupnya. Maka dari itu, mengkonsumsi antioksidan dalam bentuk supplemen sebaiknya disesuaikan saja. Lebih baik, penuhi kebutuhan antioksidan melalui asupan sayuran dan buah-buahan yang seimbang.