MITOS DAN FAKTA SEPUTAR SUSU UHT: APAKAH BENAR TIDAK SESEHAT SUSU SEGAR
Image by alvarez
Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah susu yang dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya. Proses ini memungkinkan susu untuk disimpan dalam waktu yang lebih lama tanpa pendinginan. Meskipun susu UHT sangat populer karena kepraktisannya, ada banyak mitos yang beredar mengenai manfaat dan kualitas susu ini. Artikel ini akan mengupas beberapa mitos dan fakta seputar susu UHT. Baca terus artikelnya.
Mitos 1: SUSU UHT TIDAK EFEKTIF UNTUK MENCEGAH OSTEOPOROSIS
Susu UHT mengandung kalsium dan vitamin D, yang sangat penting untuk kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Proses pemanasan UHT tidak mengurangi kandungan kalsium atau vitamin D dalam susu. Keduanya tetap ada dalam jumlah yang cukup tinggi untuk membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah pengeroposan tulang jika dikonsumsi secara rutin. Jadi, anggapan bahwa susu UHT tidak efektif untuk mencegah osteoporosis adalah mitos.
Mitos 2: KANDUNGAN NUTRISI DALAM SUSU UHT BERUBAH DRASTIS
Proses UHT memang memanaskan susu pada suhu sangat tinggi, tetapi hanya dalam waktu singkat, yaitu sekitar 2-5 detik. Proses ini tidak mengubah kandungan nutrisi dalam susu secara signifikan. Protein, lemak, kalsium dan vitamin D tetap terjaga. Memang ada beberapa vitamin, seperti vitamin B dan C, yang sedikit berkurang, tetapi pengurangan ini tidak signifikan. Jadi, perubahan nutrisi dalam susu UHT tidak drastis seperti yang sering diklaim.
Mitos 3: SUSU UHT MENGALAMI PERUBAHAN KANDUNGAN LEMAK DAN PROTEIN
Proses UHT tidak mengubah kandungan lemak dan protein dalam susu. Lemak dan protein adalah komponen yang stabil pada suhu tinggi yang digunakan dalam proses UHT. Lemak tetap dalam bentuk aslinya, dan protein hanya mengalami perubahan minimal yang tidak mempengaruhi kualitas nutrisinya. Oleh karena itu, susu UHT tetap memiliki kandungan lemak dan protein yang sama seperti susu segar.
Mitos 4: SUSU SEGAR LEBIH SEHAT DARIPADA SUSU UHT
Kedua jenis susu ini memiliki kelebihan masing-masing. Susu segar memang memiliki rasa yang lebih alami dan beberapa nutrisi yang mungkin lebih utuh. Namun, susu UHT lebih praktis karena dapat disimpan lebih lama tanpa pendinginan, dan tetap aman untuk dikonsumsi. Susu UHT juga lebih higienis karena proses pemanasannya membunuh bakteri berbahaya yang mungkin ada dalam susu segar. Secara umum, susu segar maupun susu UHT memiliki kandungan nutrisi yang mirip dan keduanya bisa menjadi bagian dari diet yang sehat.
Mitos 5: SUSU UHT HARUS DISIMPAN DALAM KULKAS
Salah satu keunggulan utama susu UHT adalah kemampuannya untuk disimpan pada suhu ruangan sebelum dibuka. Proses UHT membunuh bakteri dan mikroorganisme, sehingga susu ini tidak memerlukan pendinginan untuk mencegah pembusukan. Namun setelah kemasan dibuka, susu UHT harus disimpan dalam kulkas dan dikonsumsi dalam waktu 3-4 hari untuk menjaga kesegarannya. Jadi, mitos bahwa susu UHT harus selalu disimpan di kulkas tidak benar, kecuali setelah kemasannya dibuka.
Kesimpulan
Susu UHT adalah pilihan praktis dan aman untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Ada banyak mitos yang beredar mengenai kualitas dan manfaat susu UHT, tetapi fakta menunjukkan bahwa susu ini tetap mengandung nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, lemak dan protein dalam jumlah yang tinggi. Proses UHT tidak mengubah kandungan nutrisi secara drastis. Baik susu segar maupun susu UHT memiliki manfaatnya masing-masing dan dapat menjadi bagian dari diet sehat yang seimbang.