PARE: KANDUNGAN GIZI, MANFAAT KESEHATAN DAN EFEK SAMPINGNYA
Image by SmileStudioAP / istockphoto
Bagi masyarakat Indonesia, pare, atau Momordica charantia, adalah salah satu jenis buah labu-labuan yang sering menjadi pelengkap hidangan siomay. Pare juga bisa diolah dengan cara direbus atau ditumis. Rasa yang pahit mungkin membuat banyak orang tidak menyukainya. Namun, tahukah bahwa pare memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh? Berikut adalah fakta nutrisi serta dengan manfaatnya untuk kesehatan tubuh.
Fakta nutrisi
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, setiap ± 100 gram pare mentah mengandung:
Air | : 94.4 gram |
Kalori | : 19 kcal |
Protein | : 1 gram |
Lemak | : 0.4 gram |
Karbohidrat | : 3.6 gram |
Serat | : 1.3 gram |
Kalsium | : 31 miligram |
Fosfor | : 65 miligram |
Zat Besi | : 0.9 miligram |
Natrium | : 5 miligram |
Kalium | : 277.7 miligram |
Tembaga | : 0.03 miligram |
Zinc | : 0.8 miligram |
Beta Karoten | : 197 mikrogram |
Karoten Total | : 80 mikrogram |
Thiamin (Vitamin B1) | : 0.18 miligram |
Riboflavin (Vitamin B2) | : 0.04 miligram |
Niacin (Vitamin B3) | : 0.4 miligram |
Vitamin C | : 58 miligram |
Manfaat kesehatan
Berikut adalah 8 manfaat pare untuk kesehatan tubuh:
1. Bantu mengendalikan gula darah
Pare memiliki kandungan magnesium yang digunakan oleh tubuh untuk memaksimalkan kerja hormon insulin. Menurut World Journal of Diabetes, kondisi diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan kekurangan magnesium dalam tubuh. Magnesium yang didapatkan tubuh dari pare dapat memaksimalkan insulin yang bertugas mengatur kadar gula darah. Sehingga, pare bisa dijadikan sebagai pilihan makanan untuk membantu menurunkan gula darah. Selain itu, juga mampu membantu mencegah penumpukkan glukosa dalam darah dan memindahkannya ke hati, otot serta jaringan lemak. Meski demikian, efektivitas dan tingkat keamanan konsumsi pare untuk menurunkan kadar gula darah masih perlu diteliti lebih lanjut.
2. Meningkatkan imun tubuh
Antioksidan (Vitamin C) dapat meningkatkan imun tubuh untuk melawan benda asing, seperti radikal bebas, yang berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit. Satu buah pare dengan berat ± 100 gram mengandung sekitar 58 milligram vitamin C. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi lebih dari setengah kebutuhan vitamin C harian orang dewasa, sekitar 90 miligram untuk pria dan 75 milligram untuk wanita. Penelitian telah membuktikan bahwa pare mengandung beberapa agen antibakteri, antivirus serta dengan senyawa anti parasit yaitu anthelmintik. Anthelmintik bisa membantu mengeluarkan cacing parasit dari dalam tubuh.
3. Meningkatkan kesehatan mata
Kandungan senyawa flavonoid dalam pare, seperti alfa karoten, beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin dapat membantu meningkatkan kesehatan mata. Kandungan lain pada pare juga dapat mencegah katarak dan glaukoma yang disebabkan oleh komplikasi diabetes. Berkat kandungan nutrisi tersebut, pare dapat meningkatkan fungsi penglihatan terutama bagi yang mengalami gangguan rabun senja, serta memperlambat degenerasi makula.
4. Bantu meredakan gangguan pernapasan
Kandungan pare dapat mencegah penyakit pernapasan umum, seperti batuk, flu atau pilek. Selama ratusan tahun, pengobatan tradisional Tionghoa menggunakan jus dari buah pare untuk mengobati kondisi pernapasan seperti batuk kering, bronkitis dan asma. Selain itu, pare memiliki sifat antihistamin, anti-inflamasi, dan antivirus, sehingga membuatnya menjadi makanan tambahan yang ideal untuk menjaga kesehatan pernapasan.
5. Mengatasi masalah kulit
Manfaat pare selanjutnya adalah sebagai pengobatan alternatif untuk berbagai masalah kulit, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri. Senyawa antijamur dan antibakteri yang terdapat dalam daun pare bisa membantu melawan infeksi kulit, termasuk kurap (ringworm) dan kudis (scabies), dengan cara mengolesi ekstrak daun pare pada area kulit yang mengalami gangguan. Senyawa anti-inflamasi dalam buah pare juga dapat mengobati kondisi kulit, seperti eksim dan psoriasis. Pare juga dapat membantu menghentikan aktivitas guanylate cyclase, yakni enzim yang dapat memperburuk kondisi psoriasis.
6. Bantu mengobati HIV dan herpes
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Biomedical and Pharmacology Journal, komposisi fitokimia pare (MAP30), merupakan senyawa antivirus yang dapat menghambat aktivitas human immunodeficiency virus (HIV). HIV menyerang sel CD4 yang berperan dalam perlawanan infeksi. Protein MAP30 pada pare dapat menghambat infeksi HIV baru dengan cara merangsang sistem kekebalan dan menghasilkan lebih banyak sel CD4. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa protein MAP30 pada pare dapat membantu mengobati pasien herpes dengan menghambatkan reproduksi virus dan mengurangi kemampuannya membentuk plak.
7. Meningkatkan kesehatan tulang
Pare juga mengandung vitamin K, salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak. Salah satu manfaat vitamin K adalah mengatur pembekuan darah normal, dengan membantu pembentukan protrombin. Kekurangan protrombin dapat membuat tubuh mudah memar meski hanya mengalami cedera ringan. Menurut Journal of Osteoporosis, asupan makanan sumber vitamin K dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko mengalami patah tulang. Hal ini dikarenakan, vitamin K pada pare dapat membantu menyebarkan kalsium ke seluruh tubuh. Selain itu, vitamin K juga dapat membantu pembentukan protein osteokalsin untuk proses pengerasan tulang.
8. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Selain rendah kalori, buah pare juga kaya kandungan serat, dimana ± 100 gram pare mengandung 1.3 gram serat yang dapat membantu melancarkan pencernaan dan gerakan peristaltik makanan melalui sistem pencernaan. Pare dipercaya memiliki efek pencahar alami yang mampu membantu meredakan sembelit atau konstipasi. Senyawa antibakteri pada pare juga dapat membantu melawan bakteri Helicobacter pylori, yang bisa menyebabkan tukak lambung. Tingginya kandungan charantin pada pare juga mampu membantu meningkatkan serapan glukosa dan sintesis glikogen. Alhasil, menurunkan berat badan berlebihan dengan mengurangi penyimpanan sel-sel lemak.
Meski mengandung segudang nutrisi dan memiliki banyak manfaat kesehatan untuk tubuh, pare juga memiliki beberapa efek samping jika dikonsumsi dengan jumlah berlebihan.
Efek samping mengkonsumsi pare
Berikut adalah 4 efek samping mengkonsumsi pare bagi kesehatan tubuh.
1. Memicu hipoglikemia
Pare memang dikaitkan dengan efeknya yang bisa menurunkan gula darah. Namun, jika dikonsumsi dengan jumlah berlebihan justru tidak baik bagi penderita gula darah. Jika sedang mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah, sebaiknya hindari mengkonsumsi pare. Pare dapat berinteraksi dengan obat-obatan diabetes, termasuk insulin, chlorpropamide, phenformin dan glyburide, yang bisa menyebabkan hipoglikemia berat.
Hipoglikemia terjadi ketika darah kekurangan glukosa atau gula. Tanda-tanda gula darah rendah termasuk lapar, gemetar, jantung berdebar, mual dan berkeringat. Jika tidak segera diobati, hipoglikemia berat bisa menyebabkan koma atau kematian.
2. Tidak baik untuk kehamilan
Bagi wanita yang merencanakan hamil, wanita hamil dan wanita yang menyusui, sebaiknya hindari atau jangan mengkonsumsi pare karena dapat menyebabkan menstruasi dan menyebabkan keguguran. Pare mengandung emmenagogue, yang bisa memicu peningkatan aliran menstruasi. Selain itu, pare juga memiliki efek abortifacient yang bisa memicu keguguran jika dikonsumsi berlebihan.
3. Menyebabkan aritmia
Mengkonsumsi pare dalam jumlah berlebihan juga dikaitkan dengan irama jantung yang tidak teratur. Irama jantung yang tidak teratur, atau aritmia, terjadi ketika sinyal listrik yang mengkoordinasikan detak jantung tidak berfungsi dengan benar. Detak jantung yang tidak teratur bisa terasa seperti jantung berdebar-debar. Selain itu, aritmia juga bisa memicu penggabungan dan penggumpalan darah di satu sisi jantung. Kondisi ini bisa memicu stroke dan penyakit jantung lainnya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Memorial Sloan Kettering Cancer Center, menunjukkan potensi efek samping yang lebih serius terkait konsumsi pare berlebihan, dimana seorang pria berusia 22 tahun yang makan pare dan minum jus pare tiga kali sehari selama dua hari mengakibatkan detak jantung yang tidak teratur.
4. Keracunan makanan
Mengkonsumsi pare dan suplemen yang mengandung pare bisa menyebabkan keracunan. Senyawa triterpenoid tetrasiklik didalam pare yang dikenal sebagai cucurbitacins yang cukup beracun jika dikonsumsi berlebihan. Selain itu, biji pare juga dapat menyebabkan sakit perut, demam, sakit kepala bahkan koma.