APAKAH REMPAH-REMPAH KERING BISA KADALUARSA?
Rempah lebih dari sekadar untuk membumbui makanan. Ia adalah alasan terbesar dalam membuat warna pada masakan lebih cerah dan mempunyai cita rasa yang berbeda satu sama lain. Berbagai macam hidangan unik bisa dibuat dengan kombinasi rempah yang tepat. Rempah memiliki banyak properti kesehatan yang bisa meningkatkan kesehatan kita saat ditambah pada hidangan. Ia juga dapat membantu membuat bahan masak seperti daging lebih tahan lama.
Banyak rempah-rempah umum, seperti cengkeh, kunyit, rosemary, sage, dan kayu manis memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Hidangan yang menggunakan rempah-rempah dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan penyakit jantung dan pernapasan.
Rempah kering, terutama yang telah digiling biasanya dijual di pasaran dalam bentuk kiloan atau dalam kemasan plastik tanpa ada tanggal giling dan kadaluarsa. Jika kita memiliki rempah-rempah seperti ini dan telah disimpan beberapa waktu, kita mungkin bertanya-tanya apakah masih layak dipakai dan kapan harus diganti. Ayo simak cara mengetahuinya!
Umur simpan bumbu dan rempah-rempah umum
Dalam dunia kuliner, rempah dan bumbu terbagi antara 2 macam. Rempah kering (Spice) seperti kayu manis, cengkeh, dan Rempah dedaunan kering (Herbs) seperti kemangi, daun salam, dan lain-lain. Saat menentukan umur simpan bumbu dan rempah kering, variabel penting yang perlu dipertimbangkan termasuk jenis, pemrosesan dan penyimpanannya. Pada umumnya, rempah kering (Spices) cenderung bertahan lebih lama daripada rempah dedaunan kering (Herbs).
Rempah dedaunan kering (Herbs) biasanya bertahan 1-3 tahun. Contohnya meliputi:
- Kemangi
- Oregano
- Timi
- Rosemary
- Daun Salam
- Dil
- Peterseli (parsely)
- Daun Ketumbar
- Daun Mint
- Marjoram
- Sage
Image by Paolo Bendandi on Unsplash
Rempah-rempah bubuk atau yang digiling (Spices) biasanya memiliki masa simpan 2-3 tahun. Contoh umum meliputi:
- Bubuk Jahe
- Bubuk Bawang Putih
- Kayu Manis Giling
- Bubuk Cabai
- Bubuk Kunyit
- Bubuk Kapulaga
- Paprika Giling
- Chili Flake
Rempah-rempah kering utuh, atau yang tidak digiling, memiliki umur simpan terpanjang karena area permukaan yang terpapar udara, cahaya, dan kelembaban lebih sedikit. Hal ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan minyak aromatik dan senyawa rasa lebih lama daripada rempah-rempah yang sudah diproses.
Jika disimpan dengan benar, rempah utuh bisa bertahan hingga 4 tahun. Contohnya meliputi:
- Merica
- Ketumbar
- Biji Mustard
- Biji Adas
- Biji Jintan
- Pala utuh
- Cengkeh
- Kayu Manis
- Cabai Kering
- Serai
Bagaimana cara mengetahui bumbu atau rempah-rempah kita sudah kadaluarsa?
Sebenarnya, bumbu dan rempah-rempah kering tidak benar-benar kadaluarsa atau "busuk". Ketika rempah-rempah dikatakan sudah kadaluarsa, itu berarti bahwa rempah tersebut telah kehilangan sebagian besar rasa dan warnanya. Namun, mengkonsumsi rempah yang telah kadaluarsa tidak akan membuat Anda sakit.
Banyak rempah-rempah yang dijual di supermarket mencantumkan tanggal “best before”, yang menunjukkan jangka waktu dimana rempah tersebut memiliki rasa dan kualitas terbaik. Secara umum, rempah-rempah masih aman untuk dikonsumsi setelah melewati tanggal kadaluarsa yang dicantumkan. Namun, rempah tersebut tidak akan menambahkan cita rasa sebaik rempah yang baru atau segar.
Jika tidak yakin sudah berapa lama memiliki rempah tersebut, kita dapat mengetahui apakah rempah tersebut masih layak untuk dikonsumsi dengan memeriksa aroma, tekstur dan rasanya. Jika tekstur berubah, aroma melemah dan rasanya tidak enak, mungkin sudah saatnya untuk diganti.
Cara menyimpan rempah-rempah untuk masa simpan maksimal
Beberapa cara untuk menyimpan rempah-rempah agar aroma dan rasanya tetap maksimal adalah meminimalkan paparan terhadap udara, panas, cahaya, dan kelembaban.
Meskipun menyimpan rempah-rempah dalam toples bening di sebelah kompor Anda mungkin nyaman dan menyenangkan secara estetika, itu bukan cara yang terbaik untuk pertahankan rasa dan aromanya.
1. Simpan dalam lingkungan sejuk
Lingkungan yang sejuk, kering, dan gelap seperti pantry, laci, atau lemari yang terletak jauh dari kompor atau oven adalah tempat terbaik untuk menyimpan rempah-rempah untuk masa simpan maksimal.
2. Gunakan wadah kaca/keramik yang kedap udara
Pastikan juga rempah-rempah disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap udara. Wadah kaca atau keramik adalah salah satu pilihan terbaik, karena mudah dibersihkan dan tidak mudah lembab.
Wadah plastik juga merupakan salah satu pilihan yang populer. Namun, wadah plastik biasanya tidak kedap udara dan dapat menyerap warna dan bau rempah-rempah yang berbeda. Karena itu, wadah plastik lebih sulit untuk dibersihkan jika ingin digunakan kembali.
3. Simpan bumbu yang mengandung minyak dalam kulkas
Umumnya, rempah-rempah tidak perlu disimpan di dalam kulkas. Namun, rempah yang berwarna merah seperti paprika dan cabai rawit akan mempertahankan pigmennya lebih lama jika disimpan dalam kulkas. Demikian pula, menyimpan bumbu yang mengandung minyak seperti wijen di kulkas dapat mencegah menjadi tengik.
Selain itu, perlu diingat bahwa kelembaban dapat dengan cepat menurunkan rasa, aroma dan tekstur rempah-rempah, dan juga berpotensi menyebabkan menggumpal atau berjamur. Jika ada jamur di salah satu wadah rempah kita, buang rempah tersebut secepatnya.
Baca Juga:
Kesimpulan
Bumbu dan rempah-rempah memiliki peran penting dalam membumbui dan mengawetkan makanan. Bumbu dan rempah kering memiliki umur simpan yang relatif lama, berkisar antara 1-4 tahun. Lamanya waktu simpan bervariasi tergantung pada jenis rempah, cara pengolahan dan penyimpanannya. Umumnya, rempah-rempah yang melewati masa kadaluarsanya tidak berbahaya untuk dikonsumsi, tetapi seiring waktu akan kehilangan aroma dan rasa. Selalu simpan bumbu dan rempah jauh dari panas, cahaya, udara, dan kelembaban untuk memaksimalkan umur simpannya.