SEBERAPA SERING SPONS DAPUR KOTOR HARUS DIGANTI?
Image by freepik
Saat menyikat pantry dapur, maupun sikat panci, sebagian besar orang pasti menggunakan spons dapur untuk melakukannya. Penggunaan spons dapur itu lebih dari yang bisa dibayangkan. Sebabnya, spons dapur dapat bantu membersihkan bagian kotor di peralatan dapur. Karena memiliki peran yang lebih besar, spons dapur juga didesain dengan bentuk yang nyaman dan mudah digenggam.
Karena banyaknya peralatan dapur yang dibersihkan, ada kemungkinan kita lupa kalau spons tersebut terpapar banyak kotoran. Bahkan terkadang, bentuknya pun juga sangat berbeda dibanding saat awal spons dipakai.
Menurut sebuah studi pada tahun 2011 yang dilakukan oleh National Sanitation Foundation terhadap orang-orang di 22 rumah tangga, para peneliti menemukan bahwa 77% spons pencuci piring atau kain lap memiliki coliform, keluarga bakteri yang mencakup salmonella dan E. coli.
Tanda spons dapur harus segera diganti
Berikut adalah ciri-ciri sudah waktunya spons dapur diganti:
1. Tampak kotor dan berubah warna
Jika spons dapur sudah terlihat kotor dan warnanya sudah berubah, sebaiknya segera diganti. Spons yang tampak berubah warna itu bisa terjadi karena sudah terlalu sering dipakai dan jarang dibersihkan. Namun, warna spons yang berubah juga merupakan tanda kalau bakteri dan virus telah menempel di spons tersebut.
2. Berbau asam
Jika spons dapur berbau asam, itu juga merupakan tanda bahwa spons tersebut kotor dan sudah sebaiknya diganti. Hal tersebut dikarenakan bau asam tersebut tidak bisa dihilangkan, meskipun dengan cairan apapun.
3. Kempes
Pada dasarnya, spons dapur memiliki bentuk yang tebal dan jika ditekan, akan kembali ke bentuk awalnya. Jika bentuk spons sudah kempes, itu berarti ada yang sobek atau terkoyak di dalamnya. Spons yang sudah kempes dan sobek lebih mudah terpapar kotoran saat mencuci alat dapur. Oleh karena itu, sebaiknya ganti spons dapur jika bentuknya sudah kempes.
Mengapa spons dapur adalah ‘Rumah bakteri’
Menurut Zahra Mohammad, Ph.D., pakar mikrobiologi dan keamanan makanan di University of Houston, spons dapur memiliki struktur fisik yang terdiri dari susunan lubang besar dan kecil. Hal tersebut memberi spons kemampuannya untuk menahan air. Karena itu, air tidak akan keluar dari spons kecuali seseorang meremasnya atau membiarkannya kering sendiri dengan waktu yang lama.
Spons dapur yang berpori dan lembap menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri untuk tumbuh. Bakteri berbahaya, atau dikenal juga sebagai patogen, seperti salmonella, E.coli dan listeria dapat tumbuh dengan cepat dan menyebar dari spons ke tangan, pantry dapur dan peralatan masak. Tergantung pada jenisnya, bakteri tersebut dapat bertahan selama berhari-hari dan dapat membuat orang sakit.
Baca Juga: TEMPAT-TEMPAT DI DAPUR YANG WAJIB DIBERSIHKAN DENGAN LEMON
Cara membersihkan spons dapur
Menurut saran dari Jessica Ek, juru bicara American Cleaning Institute, spons dapur sebaiknya dibersihkan secara menyeluruh dengan frekuensi sering. Untuk melakukannya, siapkan larutan air satu liter dan tiga sendok makan pemutih klorin. Lalu, rendam spons selama 5 menit dan biarkan spons mengering sendiri.
Seberapa sering spons dapur harus diganti?
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), membersihkan spons dapur dapat mengurangi beberapa lapisan bakteri. Namun, itu tidak cukup untuk menghindari kontaminasi silang dengan tangan atau makanan. USDA menyarankan untuk mengganti spons dapur setiap 2-3 minggu. Namun, itu juga tergantung pada seberapa sering spons dapur digunakan. Jika lebih sering digunakan, maka frekuensi untuk menggantinya bertambah. Meski harus sering diganti, kabar baiknya adalah spons dapur dijual dengan harga yang relatif ekonomis.
Alternatif spons dapur
Jika tidak ingin mengganti spons dapur terus menerus, sikat dapur bisa menjadi cara alternatif saat mencuci piring atau alat dapur lainnya. Beberapa studi baru menemukan bahwa bakteri lebih cepat tumbuh dan berkembang di dalam spons dibanding sikat dapur. Hal tersebut dikarenakan sikat lebih cepat kering dibanding spons.